“Ghin, jemput gue dong. Gue Mau Ke kampus”. Pesanku singkat.
“Yaaah Ra, gue nggak boleh bawa mobil, lu aja yang jemput gw”. Jawabnya membalikan perintahku.
“Ah dasar, niat gue nyusahin lu malah gw yang susah!!!!” . Balasku
Akupun mengeluarkan mobil dari garasi keluar rumah dan mengunci pintu pagar. Meluncurlah mobilku kerumah Ghina. Sesampai disana aku tak berani tuk membunyikan bel aku hanya BBM Ghina agar dia segera turun, Semua itu karna ayahnya yang killer.
“Ghin, Turun Dong. Gue dah nyampe didepan rumah loe”. Pintaku.
“Kenapa Ga masuk aja?? Gw lagi siap-siap!!!”. Kata Ghina
“Nggak Ah. Ntar hawanya panas. Ada bokap loe kan???. Udah Cepetan Turun!!!”. Kataku
“Kenapa musti buru-buru sih???. Emangnya si Kunyuk kemana??”. Dia malah memprotes.
“Si Angga masih tidur !!!. Udah Turun aja loe!!”. Kututup Percakapan kami Di BBM.
Tak lama ghina pun keluar rumah menghapiriku. Lalu Ia Bertanya
“Haraaaaaa...., Udah lama nunggu???” dia mulai bercanda
“Berisik Loe, Udah kita cabut” Balasku kecut.
“Yeeeeh, Dia Marah. Hahahha.....”. Katanya
Sesampai di kampus aku menuju pusat infomasi
Hara Maudina, Itulah namaku. Nama itu terpampang di daftar mahasiswa baru. Begitupun Ghina. Akupun pulang dengan ceria. Tak sabar aku memberitakan ini pada orangtuaku. Karna mereka sangat mendukungku untuk masuk perguruan tinggi ini.
Beberapa minggu kemudian akupun masuk kampus dan menjalani ospek yang diselengarakan senior. Sama seperti saat smp ketika memasuki sma dulu, aku dipaksa memakai aksesoris aneh yang tentunya membuatku Mati Kutu. Tak terasa Ospek pun berjalan lancar walaupun dihiasi beberapa insiden. Contohnya Aku Pingsan waktu di suruh bersihin halaman sekolah. Untungnya ada yang nolongin dan nganter aku pulang. Kejadiannya dimulai dari sini....
“Kalian tuh harusnyanurut apa kata senior!!!!, Kalu disuruh nyapu, ya nyapu!!!!!.” Kata Seorang Senior dengan ganasnya. Tapi Setelah itu
Gubrakkk. Tiba tiba keadaan hening ketika Aku jatuh pingsan dihadapannya. Mereka semua panik dan membawaku ke unit kesehatan. Akupun Mulai Siuman dan bertanya..
“Dimana aku???”. Aku Kebingungan Dengan Ghina Di Sebelahku
“Kamu ada di ruang kesehatan!!!”. Kata Senior yang membentakku tadi.
“Ohhh. Jam berapa sekarang”. Aku Bertanya kembali.
“Sekitar Jam Setengah 4 Sore, Kamu mau Pulang???”. Dia menawarkanku untuk diantar pulang. Akupun hanya mengangguk, dan bertanya kepada ghina.
“Mana Angga, Ghin????”
“Angga masih ada ospek, Tadinya sih dia memang disini!.” Kata Ghina
“Angga itu Pacar kamu ya!!” Kata Sony.
“Iya Kak.” Kataku lemas.
Akupun pulang diantar pulang oleh Sony, aku mengetahui namanya dari name tag yang terpasang di jas almamaternya. Akupun sampe di rumah dengan keadaan masih lemas dan keluargaku masih berada di jakarta. Aku mengajaknya masuk.
“Makasih yaa kak, Inilah rumahku. Ayo masuk.” Tawarku.
“Ya makasih, Ini Kunci mobilnya.” Dia menyerahkan kunci mobilku
“Udah Simpen aja Ntar kakak pulang pake apa???. Paling besok aku ambil!!”. Kataku Menolaknya mengembalikan kunci mobilku.
“Ohhh ya udah. Ngomong ngomong kamu sendirian di sini!!!” Tanyanya.
“Iyaa. Keluargaku ada di jakarta kak.” Jawabku.
“Ohhh yaudah kakak pulang dulu yaa. Ntar Besok aku jemput.” Dia Pun berpamitan
“Ya. Hati hati ya kak”
Tak lama Kemudia Terdengar mobil angga dan suara derit ban. Kiitttt...... Begitu Kencangnya bunyi itu.
“Hara Kamu ngga apa apakan???” Katanya sambil panik.
“Ngga, Aku cuman butuh istirahat aja kok!!”.
“Sukurlah. Kamu Dianter Senior ya. Tadi ghina Ngasih tau aku.”
“Yaaa. Ayo masuk. Diem aja diluar, dingin tau!!!” kataku Protes
“Iyeee. Gue Juga Tau”. Dia balik Protes.
“Mau Nginep di Sini???, Klo Mau Pake kamar kakak Gue Aja”. Tawarku, Memang Dia Sering menginap di Rumahku dan tidur di sofa. Walau begitu kami tak pernah macam macam lho...
“Iya Udah Deh. Disini Sepi ga ada Yang Jagain kamu”. Dia pun mengiyakan saja.
Pagi Ini aku diantar angga dan BBM Sony supaya Tidak Usah menjemputku. Aku satu jurusan dengan Angga. Angga mungkin cowok paling perfect dimataku, Aku tak pernah merasa sedih di sisinya. Aku selalu di sayangnya, aku pikir dialah cowok paling romantis bagiku. Contohnya hari ini, bahkan akupun tak tahu hari ini aku ulang tahun tapi angga selalu ingat. Disiapkannya kejutan untukku, Diapun bekerjasama Dengan Ghina. Kata ghina Aku harus ke cafe tempat biasa nongkrong sore ini.
“Ra, loe bisa dateng ke kafe ga sore ini??? Ada yang mau Gue kasih tau”. Kata ghina
“Bisa, Emang Ada Apa Ghin???”. Jawabku
“Udah Loe datang aja, ini penting”. Katanya Lagi
“Iyee, Ntar gue kesana”. Jawabku
Akupun Bersiap-siap untuk pergi ke kafe. Aku keluarkan mobilku dari garasi dan menuju kesana. Tak lupa aku kenakan gaun sesuai apa yang diperintah ghina. Okelah aku nurut kali ini. Akupun sampai di tujuan.
“Ada apa sih?? Kayaknya penting banget. Mana gue disuruh pake gaun segala lagi??”
“Udah loe tunggu aja”. Katanya membalas pertanyaanku
“Iyaaa. Tapi Ada apa. Katanya ada yang mau di kasih tau”. Tanyaku Ngotot.
Tiba-tiba Angga datang. Dan
“Kejutaaaaaan”. Kata angga, Ghina dan teman teman lainnya.
“Anggaaa. Ada Apa ini???”
“Hari ini kamu ulang taun. Happi Birthday ya Hara!!!”
“Ohhhh Iya Aku hampir Lupa. Makasih ya sayang....”. Kataku Sambil menitikkan airmata karna haru.
“Sama2 sayang. Aku masih punya kejutan untuk kamu”
“Apaa?”
“Nih”. Katanya sambil membuka tirai yang isinya semua orang satu kampus. Mereka semua Baris teratur yang membentuk tulisan I love U. Dari Lantai 2 aku melihatnya dengan jelas.
“anggaaaa.....”
“Ya. Ada apa??”
“Kamu ngasih tau semua orang kecuali aku!!!” Kataku pura pura marah.
“Loh kok malah marah. Kan Kejutan, kalo kamu tau bukan kejutan namanya”. Kata Angga membalas santai.
“Ihhh, kok malah santai sih. Kenapa sih dia sesabar ini??” Aku Bertanya Dalam hati. Karna dia tak pernah marah walau aku sudah membuatnya bete abis, Dia Ngga Pernah marah!!.
“Iya Sih. Aa...” Kataku menjawabnya tapi tiba tiba aku menjerit karna dia langsung menggendongku kemobilnya.
**
“Kita mau kemana??” Tanyaku.“Udah Ikut aja. Ghina Juga tau kok, nih pake ini dulu”katanya sambil menyerahkan kain penutup mata.
Akupun memakainya dan tak lama kamipun sampai.Ternyata aku dibawa ketempat yang aku paling suka yaitu di atap gedung tinggi pada malam hari dan disana ada meja yang terdapat lilin diatasnya. Kembali aku terharu dan meneteskan air mata. Dan anggapun bertanya
“Loh kok malah nangis” Angga bertanya kebingungan
“........mmmhh.....” Aku hanya mengelengkan kepala takbisa berkata kata
“Ada apa. Kamu takut ketinggian?? Atau kamu nggak suka??” Dia semakin kebingungan.
“so sweet banget!!!” akhirnya aku bisa berkata.
“Ohhh. Tapi kamu keliatan sedih. Apa kamu mau pulang??” kata angga
“Yaudah kita pulang yuk” katanya lagi.
Aku yang takbisa berkata kata pun nurut saja. Kami pun turun. Sesampainya di lantai bawah, keadaannya gelap. Akupun memeluknya, tapi tiba tiba dari kegelapan muncul cahaya lampu berwarna yang bertuliskan “I Love U”. Ternyata ghina, dan lainnya sudah merencanakan semua ini secara matang yang tentunya atas kemauan angga.
Sudah cukup aku merasakan semua ini, tapi masih saja perasaan itu menganjal di benakku. Malah persaan ini seakan menjadi jadi saat ini. Aku pun makin tak tenang.
Angga pun mengajakku pulang. Sedangkan mobilku ghina yang bawa. Kamipun pulang membelah pekatnya malam. Tapi ....
Bukkkk
Mobil kami terguling guling sampai ringsek tak karuan. Aku Masih sadar dalam keadaan mobil terbalik. Akupun berusaha keluar mobil dibantu supir truk yang menabrak kami secara kencang itu, Setelah itu aku membantu angga keluar. Tapi Angga tak sadarkan diri, aku menelpon ambulance. Aku hanya bisa menangis dan menangis. Sampai diruang UGD angga masih tertolong. Di Bilang Padaku
“Hara sayang, jangan nangis dong. Kan Aku Masih selamat” Katanya membujukku untuk tidak menangis
“Tapi aku khawatir sama kamu......” Kataku. Mungkin ini perasaan ku itu selama ini, Angga Akan mendapat musibah.
Tapi Semua Itu Belum berakhir. Dua minggu kemudian angga pun pergi meninggalkan ku. Aku Yang Berniat membesuk dia, malah Aku menerima kejadian yang tak di inginkan ini. Dia meninggal, Aku Hanya menangis Sekencang kencangnya. Sebelum di pergi, dia bilang padaku.
“Hara, Kamu Pegang ini ya. Aku mau kamu dengar rekaman ini. Aku udah di jemput!!!” Katanya Lemas
“dijemput??. Sama Siapa??” kataku kebingungan sambil mengambil Memory card yang ada ditangannya.
“itu ada disana. Aku mau pergi..... Selamat tinggal Hara”. Katanya sambil menunjuk ke Pintu kamar, dan beberapa detik kemudian ia pun pergi, tak bernafas kembali.
Akupun sangat terpukul saat itu. Satu bulan aku bolos kuliah, aku hanya diam dalam kamar. Semua orang sangat prihatin melihatku, Aku nggak Nafsu Makan apalagi ketemu orang. Ghina hanya membujukku dan meminta agar memutar rekaman yang diberi oleh angga. Akhirnya aku mau. Kamipun memutarnya dikamarku. Angga bilang
“Hara, aku tau aku udah ngga lama lagi ada di muka bumi ini. Tapi aku sayang banget sama kamu. Sumpah aku ngga pernah bisa tidur karena kamu, aku hanya memikirkan kamu. Hara, semoga kamu bahagia dengan laki-laki yang kamu sayang. Tapi aku ingin kamu nggak ngelupain aku. Aku merencanakan untuk melamar kamu ketika lulus nanti. Tapi waktu berkata lain. Ternyata aku dijemput lebih awal. Aku Mohon kamu jangan sedih, Jika Kamu Sedih aku pun tak tenang meninggalkanmu!!!. Semoga kamu bahagia di dunia sana. Aku tidak bisa apa-apa. Aku akan senang bila melihat kau bahagia!!!. Aku Tau Mungkin kamu lagi menangis di bawah sana, tapi please janganlah menangis terus menerus, itu membuatku tak tenang!!!. Mungkin aku akan senang jika kammu bersama sony. Aku merasakan sonylah yang pantas menjadi penggantiku. Tapi bagaimanapun kau adalah hal yang terindah yang pernah ku miliki. Hara, I Love You!!!” Angga merekam kata-katanya.
Aku hanya bisa bersedih, ditinggal orang tersayang itu ternyata berat!!!. Ternyata Benar Perasaanku Selama Ini aku akan kehilangan angga untuk selamanya!!!. Mungking dulu aku merasa aku cewe paling beruntung, Memang. Tapi Sekarang Aku merasa menjadi cewe paling bersedih di dunia ini. Ditinggal Orang Paling romantis yang pernah aku kenal. Tapi Aku harus mulai hidup baru bersama orang lain. Dan pasti aku tak akan pernah melupakannya. Angga aku sayang Sama Kamu!!!TAMAT
0 komentar:
Posting Komentar