Kisah Sedih
Perjuangan seorang Kakak - Kenalkan Saya Mela seorang gadis kecil yang
lahir di desa
terpencil, pekerjaan setiap hari orang tuaku adalah dengan
membajak sawah. Aku juga mempunyai seorang Kakak laki-laki bernama Ikhsan, dia seorang kakak yang berumur beda 3 tahun dariku. Ini kisah dan cerita tentang kakakku yang mungkin sedih dan mengharukan buat Aku.
Suatu hari Aku ingin membeli sepatu, karena sepatu
yang lama sudah terlihat sobek. Jadi pada saat itu Aku mencuri uang di laci
ayahku. Namun ternyata ayahku terlanjur mengetahuinya. Ayah pun menanyakan hal
tersebut padaku juga kakak ikhsan "Siapa yang mencuri uang Ayah?" suara Ayah yang keras dan penuh emosi.
Namun Aku terdiam dan takut untuk berbicara, karena tak satu pun dari kami
berdua mau berbicara akhirnya ayah berkata "Baik! karena kalian tidak ada
yang mau mengaku maka kalian berdua harus dihukum!" Tiba-tiba Kakak
menggenggam tangan ayah dan berkata "Ayah, Akulah yang telah mencuri uang
ayah" Dia melakukan hal itu hanya demi Aku. Ditengah malam Aku menangis,
namun kakakku mengusap air mataku dan berkata "Adik jangan menangis lagi, semua telah terjadi" Saat itulah Aku
tidak akan melupakan ekspresi kakak saat melindungi Aku. Tahun itu Aku berusia
8 tahun dan kakakku berusia 11 tahun, tetapi kejadian itu tak bisa aku lupa.
Ketika Aku diterima di sekolah Menengah Atas
Negeri, pada saat yang sama kakakku diterima juga untuk masuk di universitas
negeri ternama. Malam itu saat ayah duduk di halaman rumah, Aku mendengar
pembicaraan ayah dan Ibu "Ibu Anak-anak kita memiliki hasil yang sangat
baik" ucap ayah. Dan pada saat itu Ibu langsung mengeluarkan air mata dan berkata "Tapi apa gunanya, tak mungkin
kita bisa membiayai keduanya?" Suara ibu dengan serak tangis. Pada saat
itu juga kakakku berjalan keluar dan berdiri didepan Ayah dan ibu sambil berkata "Ayah, Aku tidak akan
melanjutkan sekolah lagi, Aku sudah lulus SMA, dan Aku hanya ingin
bekerja". Tapi sepertinya Ayah terlihat marah dan berkata "Mengapa
kamu mempunyai sikap lemah, Ayah akan membiayai kalian berdua meski harus
mengemis di jalanan" dan kemudian Ayah langsung pergi untuk meminjam uang
ke rumah saudara dan tetangga. lalu Aku pun datang dan menyentuh lembut wajah
kakakku dan aku berkata padanya "Anak laki-laki harus melanjutkan
sekolahnya. jika tidak, kakak tidak akan mampu mengatasi kemiskinan yang kita
alami" Ujar Aku dengan tangis. Di sisi lain, Aku telah memutuskan untuk
tidak melanjutkan sekolah di SMA Negeri.
Tak ada yang tahu pada hari berikutnya sebelum
subuh, kakakku meninggalkan rumah dengan meninggalkan catatan di bantal "Dik, masuk ke SMA negeri
tidaklah mudah. Dengan ijazah SMA ini kakak akan pergi mencari kerja dan kakak
akan mengirimkan uang untuk kamu" Aku pun memegang erat kertas tersebut
diatas tempat tidurku sambil menangis hingga tertidur.
Dengan uang yang diperoleh ayah dengan cara
meminjam ke saudara dan tetangga juga dari uang kakakku yang dihasilkan dari
bekerja sebagai pengangkut semen. Akhirnya Aku lulus dan bisa masuk ke
Universitas Negeri yang dulu kakakku inginkan. Tahun itu Aku berusia 19 tahun dan
kakakku berusia 22 tahun.
Suatu hari Aku sedang belajar di kamar kost, lalu
temanku datang dan memberitahukan "ada seorang seperti pengemis sedang
mencari kamu diluar sana" Mengapa ada seorang pengemis mencari Aku? karena
penasaran Aku pun keluar, dan nampak dari jauh terlihat seseorang yang
disekujur tubuhya ditutupi semen dan kotoran debu yang ternyata dia adalah
kakakku. "Aku pun bertanya Mengapa kamu tidak bilang pada temanku bahwa
kamu adalah kakakku?" Dia menjawab sambil tersenyum "lihat bagaimana
penampilanku, apa yang akan mereka pikir kalau kamu adalah adikku? apakah
mereka tidak menertawakanmu?"
Aku
merasa sangat tersentuh , dan air mata memenuhi mataku . Aku menyapu kotoran dan debu dari tubuh
kakakku. Dan Aku berkata padanya dengan suara
serak , " Aku tidak peduli apa yang orang akan katakan ! Kamu adalah kakakku apa pun penampilan
kamu"Dari Tasnya , ia mengeluarkan sebuah
laptop . Dia memberikannya padaku dan berkata ,
"kakak melihat semua orang yang kuliah di Universitas ini memakainya
. Aku pikir kamu juga harus memiliki
satu" Aku tidak bisa menahan diriku lagi . Aku menarik kakakku ke dalam pelukanku dan menangis . Aku
tahu harga laptop itu sangat mahal, dan ia rela menghemat biaya hidupnya hanya
untuk Aku. Tahun itu , aku berusia 20 tahun ,
kakakku berusia 23 tahun.
***
Setelah
Aku menikah, Aku tinggal di kota. suamiku dan aku mengundang orang tuaku
untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak mau. Mereka mengatakan bila mereka meninggalkan
desa, mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dikota. kakakku tidak setuju denganku. Dia berkata , "Dik, Kamu mengurus
suami dan mertuamu saja. Aku akan mengurus Ibu dan Ayah di sini"
Suamiku baru saja diangkat menjadi direktur diperusahaannya. Kami meminta kakakku untuk mau menerima
tawaran menjadi manajer pada departemen pemeliharaan. Tapi kakak menolak tawaran itu . Dia bersikeras bekerja sebagai tukang
pengangkut semen.Suatu hari , kakakku tertimpa tumpukkan
semen sangat banyak, lukanya cukup parah sehingga harus dikirim ke
rumah sakit . Suamiku dan Aku mengunjungi dia di rumah sakit . Melihat luka di sekujur tubuhnya, Aku
menggerutu , "Kenapa kamu menolak tawaran menjadi manajer? Manajer tidak akan melakukan sesuatu
yang berat seperti itu .Sekarang lihat diri kamu, kamu
menderita cedera serius . Kenapa kamu tidak mendengarkan kami!? "Dengan ekspresi serius di wajahnya , ia
membela keputusannya , " Aku memikirkan Adik iparku, ia baru saja di
angkat jadi direktur . Kalau saya, yang tidak berpendidikan
akan menjadi manajer , berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku pun dipenuhi
air mata, dan kemudian Aku berkata , "Tapi kamu kurang pendidikan juga
karena aku! " Dan kakakku hanya menjawab
"Mengapa Kamu berbicara tentang masa lalu ? " Sambil kemudian dia
memegang tanganku. Tahun itu , ia berusia 29 tahun dan Aku
berusia 26 tahun. Dan beberapa hari dirumah sakit akhirnya kakakku meninggal.
selama sebulan, hampir setiap hari aku menangisinya.
Kini Aku berada di puncak kejayaanku. Dalam sebuah acara
seminar, pembawa acara bertanya padaku " Siapakah orang yang Anda hormati
dan kasihi ?"Bahkan tanpa mengambil waktu untuk
berpikir , Aku menjawab, "Kakakku" Aku melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisahyang
selalu kuingat . " Ketika saya masih di sekolah
dasar, sekolah itu letaknya di sebuah desa yang berbeda. Setiap hari , saya dan kakak saya
berjalan selama 2 jam ke sekolah juga kembali ke rumah.Suatu hari , Saya kehilangan satu dari sepatuku . Kakakku memberiku sepatu miliknya. Dia hanya mengenakan satu sepatu milikku
dan dia harus berjalan jauh . Ketika kami tiba di rumah, kakinya
begitu gemetaran karena menahan kesakitan. Sejak hari itu , aku bersumpah bahwa
selama saya hidup, saya akan ingat kakakku dan akan selalu baik kepadanya,
dialah yang telah menjadikanku sukses seperti ini. Tapi kini, kakakku telah
tiada" Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu mengalihkan perhatian mereka kepadaku. Aku merasa sulit untuk
berbicara tapi aku lanjutkan, "Dalam seluruh hidup saya , yang saya ingin
hanya mengucapkan terima kasih yang paling dalam untuk
kakak Saya" dengan suara
serak di depan kerumunan, tak terasa air mata bergulir di wajahku lagi.
Berilah Cinta bagi orang yang anda cintai setiap hari dalam
hidup Anda . Anda mungkin berpikir apa yang Anda
lakukan hanyalah perbuatan kecil , tetapi untuk seseorang , hal ini dapat
berarti banyak. jika berkenan silahkan baca kisah sedih selanjutnya
Suatu hari Aku ingin membeli sepatu, karena sepatu
yang lama sudah terlihat sobek. Jadi pada saat itu Aku mencuri uang di laci
ayahku. Namun ternyata ayahku terlanjur mengetahuinya. Ayah pun menanyakan hal
tersebut padaku juga kakak ikhsan "Siapa yang mencuri uang Ayah?" suara Ayah yang keras dan penuh emosi.
Namun Aku terdiam dan takut untuk berbicara, karena tak satu pun dari kami
berdua mau berbicara akhirnya ayah berkata "Baik! karena kalian tidak ada
yang mau mengaku maka kalian berdua harus dihukum!" Tiba-tiba Kakak
menggenggam tangan ayah dan berkata "Ayah, Akulah yang telah mencuri uang
ayah" Dia melakukan hal itu hanya demi Aku. Ditengah malam Aku menangis,
namun kakakku mengusap air mataku dan berkata "Adik jangan menangis lagi, semua telah terjadi" Saat itulah Aku
tidak akan melupakan ekspresi kakak saat melindungi Aku. Tahun itu Aku berusia
8 tahun dan kakakku berusia 11 tahun, tetapi kejadian itu tak bisa aku lupa.
Ketika Aku diterima di sekolah Menengah Atas
Negeri, pada saat yang sama kakakku diterima juga untuk masuk di universitas
negeri ternama. Malam itu saat ayah duduk di halaman rumah, Aku mendengar
pembicaraan ayah dan Ibu "Ibu Anak-anak kita memiliki hasil yang sangat
baik" ucap ayah. Dan pada saat itu Ibu langsung mengeluarkan air mata dan berkata "Tapi apa gunanya, tak mungkin
kita bisa membiayai keduanya?" Suara ibu dengan serak tangis. Pada saat
itu juga kakakku berjalan keluar dan berdiri didepan Ayah dan ibu sambil berkata "Ayah, Aku tidak akan
melanjutkan sekolah lagi, Aku sudah lulus SMA, dan Aku hanya ingin
bekerja". Tapi sepertinya Ayah terlihat marah dan berkata "Mengapa
kamu mempunyai sikap lemah, Ayah akan membiayai kalian berdua meski harus
mengemis di jalanan" dan kemudian Ayah langsung pergi untuk meminjam uang
ke rumah saudara dan tetangga. lalu Aku pun datang dan menyentuh lembut wajah
kakakku dan aku berkata padanya "Anak laki-laki harus melanjutkan
sekolahnya. jika tidak, kakak tidak akan mampu mengatasi kemiskinan yang kita
alami" Ujar Aku dengan tangis. Di sisi lain, Aku telah memutuskan untuk
tidak melanjutkan sekolah di SMA Negeri.
Tak ada yang tahu pada hari berikutnya sebelum
subuh, kakakku meninggalkan rumah dengan meninggalkan catatan di bantal "Dik, masuk ke SMA negeri
tidaklah mudah. Dengan ijazah SMA ini kakak akan pergi mencari kerja dan kakak
akan mengirimkan uang untuk kamu" Aku pun memegang erat kertas tersebut
diatas tempat tidurku sambil menangis hingga tertidur.
Dengan uang yang diperoleh ayah dengan cara
meminjam ke saudara dan tetangga juga dari uang kakakku yang dihasilkan dari
bekerja sebagai pengangkut semen. Akhirnya Aku lulus dan bisa masuk ke
Universitas Negeri yang dulu kakakku inginkan. Tahun itu Aku berusia 19 tahun dan
kakakku berusia 22 tahun.
Suatu hari Aku sedang belajar di kamar kost, lalu
temanku datang dan memberitahukan "ada seorang seperti pengemis sedang
mencari kamu diluar sana" Mengapa ada seorang pengemis mencari Aku? karena
penasaran Aku pun keluar, dan nampak dari jauh terlihat seseorang yang
disekujur tubuhya ditutupi semen dan kotoran debu yang ternyata dia adalah
kakakku. "Aku pun bertanya Mengapa kamu tidak bilang pada temanku bahwa
kamu adalah kakakku?" Dia menjawab sambil tersenyum "lihat bagaimana
penampilanku, apa yang akan mereka pikir kalau kamu adalah adikku? apakah
mereka tidak menertawakanmu?"
Aku
merasa sangat tersentuh , dan air mata memenuhi mataku . Aku menyapu kotoran dan debu dari tubuh
kakakku. Dan Aku berkata padanya dengan suara
serak , " Aku tidak peduli apa yang orang akan katakan ! Kamu adalah kakakku apa pun penampilan
kamu"Dari Tasnya , ia mengeluarkan sebuah
laptop . Dia memberikannya padaku dan berkata ,
"kakak melihat semua orang yang kuliah di Universitas ini memakainya
. Aku pikir kamu juga harus memiliki
satu" Aku tidak bisa menahan diriku lagi . Aku menarik kakakku ke dalam pelukanku dan menangis . Aku
tahu harga laptop itu sangat mahal, dan ia rela menghemat biaya hidupnya hanya
untuk Aku. Tahun itu , aku berusia 20 tahun ,
kakakku berusia 23 tahun.
***
Setelah
Aku menikah, Aku tinggal di kota. suamiku dan aku mengundang orang tuaku
untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak mau. Mereka mengatakan bila mereka meninggalkan
desa, mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dikota. kakakku tidak setuju denganku. Dia berkata , "Dik, Kamu mengurus
suami dan mertuamu saja. Aku akan mengurus Ibu dan Ayah di sini"
Suamiku baru saja diangkat menjadi direktur diperusahaannya. Kami meminta kakakku untuk mau menerima
tawaran menjadi manajer pada departemen pemeliharaan. Tapi kakak menolak tawaran itu . Dia bersikeras bekerja sebagai tukang
pengangkut semen.Suatu hari , kakakku tertimpa tumpukkan
semen sangat banyak, lukanya cukup parah sehingga harus dikirim ke
rumah sakit . Suamiku dan Aku mengunjungi dia di rumah sakit . Melihat luka di sekujur tubuhnya, Aku
menggerutu , "Kenapa kamu menolak tawaran menjadi manajer? Manajer tidak akan melakukan sesuatu
yang berat seperti itu .Sekarang lihat diri kamu, kamu
menderita cedera serius . Kenapa kamu tidak mendengarkan kami!? "Dengan ekspresi serius di wajahnya , ia
membela keputusannya , " Aku memikirkan Adik iparku, ia baru saja di
angkat jadi direktur . Kalau saya, yang tidak berpendidikan
akan menjadi manajer , berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku pun dipenuhi
air mata, dan kemudian Aku berkata , "Tapi kamu kurang pendidikan juga
karena aku! " Dan kakakku hanya menjawab
"Mengapa Kamu berbicara tentang masa lalu ? " Sambil kemudian dia
memegang tanganku. Tahun itu , ia berusia 29 tahun dan Aku
berusia 26 tahun. Dan beberapa hari dirumah sakit akhirnya kakakku meninggal.
selama sebulan, hampir setiap hari aku menangisinya.
Kini Aku berada di puncak kejayaanku. Dalam sebuah acara
seminar, pembawa acara bertanya padaku " Siapakah orang yang Anda hormati
dan kasihi ?"Bahkan tanpa mengambil waktu untuk
berpikir , Aku menjawab, "Kakakku" Aku melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisahyang
selalu kuingat . " Ketika saya masih di sekolah
dasar, sekolah itu letaknya di sebuah desa yang berbeda. Setiap hari , saya dan kakak saya
berjalan selama 2 jam ke sekolah juga kembali ke rumah.Suatu hari , Saya kehilangan satu dari sepatuku . Kakakku memberiku sepatu miliknya. Dia hanya mengenakan satu sepatu milikku
dan dia harus berjalan jauh . Ketika kami tiba di rumah, kakinya
begitu gemetaran karena menahan kesakitan. Sejak hari itu , aku bersumpah bahwa
selama saya hidup, saya akan ingat kakakku dan akan selalu baik kepadanya,
dialah yang telah menjadikanku sukses seperti ini. Tapi kini, kakakku telah
tiada" Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu mengalihkan perhatian mereka kepadaku. Aku merasa sulit untuk
berbicara tapi aku lanjutkan, "Dalam seluruh hidup saya , yang saya ingin
hanya mengucapkan terima kasih yang paling dalam untuk
kakak Saya" dengan suara
serak di depan kerumunan, tak terasa air mata bergulir di wajahku lagi.
Berilah Cinta bagi orang yang anda cintai setiap hari dalam
hidup Anda . Anda mungkin berpikir apa yang Anda
lakukan hanyalah perbuatan kecil , tetapi untuk seseorang , hal ini dapat
berarti banyak. jika berkenan silahkan baca kisah sedih selanjutnya
Suatu hari Aku ingin membeli sepatu, karena sepatu
yang lama sudah terlihat sobek. Jadi pada saat itu Aku mencuri uang di laci
ayahku. Namun ternyata ayahku terlanjur mengetahuinya. Ayah pun menanyakan hal
tersebut padaku juga kakak ikhsan "Siapa yang mencuri uang Ayah?" suara Ayah yang keras dan penuh emosi.
Namun Aku terdiam dan takut untuk berbicara, karena tak satu pun dari kami
berdua mau berbicara akhirnya ayah berkata "Baik! karena kalian tidak ada
yang mau mengaku maka kalian berdua harus dihukum!" Tiba-tiba Kakak
menggenggam tangan ayah dan berkata "Ayah, Akulah yang telah mencuri uang
ayah" Dia melakukan hal itu hanya demi Aku. Ditengah malam Aku menangis,
namun kakakku mengusap air mataku dan berkata "Adik jangan menangis lagi, semua telah terjadi" Saat itulah Aku
tidak akan melupakan ekspresi kakak saat melindungi Aku. Tahun itu Aku berusia
8 tahun dan kakakku berusia 11 tahun, tetapi kejadian itu tak bisa aku lupa.
Ketika Aku diterima di sekolah Menengah Atas
Negeri, pada saat yang sama kakakku diterima juga untuk masuk di universitas
negeri ternama. Malam itu saat ayah duduk di halaman rumah, Aku mendengar
pembicaraan ayah dan Ibu "Ibu Anak-anak kita memiliki hasil yang sangat
baik" ucap ayah. Dan pada saat itu Ibu langsung mengeluarkan air mata dan berkata "Tapi apa gunanya, tak mungkin
kita bisa membiayai keduanya?" Suara ibu dengan serak tangis. Pada saat
itu juga kakakku berjalan keluar dan berdiri didepan Ayah dan ibu sambil berkata "Ayah, Aku tidak akan
melanjutkan sekolah lagi, Aku sudah lulus SMA, dan Aku hanya ingin
bekerja". Tapi sepertinya Ayah terlihat marah dan berkata "Mengapa
kamu mempunyai sikap lemah, Ayah akan membiayai kalian berdua meski harus
mengemis di jalanan" dan kemudian Ayah langsung pergi untuk meminjam uang
ke rumah saudara dan tetangga. lalu Aku pun datang dan menyentuh lembut wajah
kakakku dan aku berkata padanya "Anak laki-laki harus melanjutkan
sekolahnya. jika tidak, kakak tidak akan mampu mengatasi kemiskinan yang kita
alami" Ujar Aku dengan tangis. Di sisi lain, Aku telah memutuskan untuk
tidak melanjutkan sekolah di SMA Negeri.
Tak ada yang tahu pada hari berikutnya sebelum
subuh, kakakku meninggalkan rumah dengan meninggalkan catatan di bantal "Dik, masuk ke SMA negeri
tidaklah mudah. Dengan ijazah SMA ini kakak akan pergi mencari kerja dan kakak
akan mengirimkan uang untuk kamu" Aku pun memegang erat kertas tersebut
diatas tempat tidurku sambil menangis hingga tertidur.
Dengan uang yang diperoleh ayah dengan cara
meminjam ke saudara dan tetangga juga dari uang kakakku yang dihasilkan dari
bekerja sebagai pengangkut semen. Akhirnya Aku lulus dan bisa masuk ke
Universitas Negeri yang dulu kakakku inginkan. Tahun itu Aku berusia 19 tahun dan
kakakku berusia 22 tahun.
Suatu hari Aku sedang belajar di kamar kost, lalu
temanku datang dan memberitahukan "ada seorang seperti pengemis sedang
mencari kamu diluar sana" Mengapa ada seorang pengemis mencari Aku? karena
penasaran Aku pun keluar, dan nampak dari jauh terlihat seseorang yang
disekujur tubuhya ditutupi semen dan kotoran debu yang ternyata dia adalah
kakakku. "Aku pun bertanya Mengapa kamu tidak bilang pada temanku bahwa
kamu adalah kakakku?" Dia menjawab sambil tersenyum "lihat bagaimana
penampilanku, apa yang akan mereka pikir kalau kamu adalah adikku? apakah
mereka tidak menertawakanmu?"
Aku
merasa sangat tersentuh , dan air mata memenuhi mataku . Aku menyapu kotoran dan debu dari tubuh
kakakku. Dan Aku berkata padanya dengan suara
serak , " Aku tidak peduli apa yang orang akan katakan ! Kamu adalah kakakku apa pun penampilan
kamu"Dari Tasnya , ia mengeluarkan sebuah
laptop . Dia memberikannya padaku dan berkata ,
"kakak melihat semua orang yang kuliah di Universitas ini memakainya
. Aku pikir kamu juga harus memiliki
satu" Aku tidak bisa menahan diriku lagi . Aku menarik kakakku ke dalam pelukanku dan menangis . Aku
tahu harga laptop itu sangat mahal, dan ia rela menghemat biaya hidupnya hanya
untuk Aku. Tahun itu , aku berusia 20 tahun ,
kakakku berusia 23 tahun.
***
Setelah
Aku menikah, Aku tinggal di kota. suamiku dan aku mengundang orang tuaku
untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak mau. Mereka mengatakan bila mereka meninggalkan
desa, mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dikota. kakakku tidak setuju denganku. Dia berkata , "Dik, Kamu mengurus
suami dan mertuamu saja. Aku akan mengurus Ibu dan Ayah di sini"
Suamiku baru saja diangkat menjadi direktur diperusahaannya. Kami meminta kakakku untuk mau menerima
tawaran menjadi manajer pada departemen pemeliharaan. Tapi kakak menolak tawaran itu . Dia bersikeras bekerja sebagai tukang
pengangkut semen.Suatu hari , kakakku tertimpa tumpukkan
semen sangat banyak, lukanya cukup parah sehingga harus dikirim ke
rumah sakit . Suamiku dan Aku mengunjungi dia di rumah sakit . Melihat luka di sekujur tubuhnya, Aku
menggerutu , "Kenapa kamu menolak tawaran menjadi manajer? Manajer tidak akan melakukan sesuatu
yang berat seperti itu .Sekarang lihat diri kamu, kamu
menderita cedera serius . Kenapa kamu tidak mendengarkan kami!? "Dengan ekspresi serius di wajahnya , ia
membela keputusannya , " Aku memikirkan Adik iparku, ia baru saja di
angkat jadi direktur . Kalau saya, yang tidak berpendidikan
akan menjadi manajer , berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku pun dipenuhi
air mata, dan kemudian Aku berkata , "Tapi kamu kurang pendidikan juga
karena aku! " Dan kakakku hanya menjawab
"Mengapa Kamu berbicara tentang masa lalu ? " Sambil kemudian dia
memegang tanganku. Tahun itu , ia berusia 29 tahun dan Aku
berusia 26 tahun. Dan beberapa hari dirumah sakit akhirnya kakakku meninggal.
selama sebulan, hampir setiap hari aku menangisinya.
Kini Aku berada di puncak kejayaanku. Dalam sebuah acara
seminar, pembawa acara bertanya padaku " Siapakah orang yang Anda hormati
dan kasihi ?"Bahkan tanpa mengambil waktu untuk
berpikir , Aku menjawab, "Kakakku" Aku melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisahyang
selalu kuingat . " Ketika saya masih di sekolah
dasar, sekolah itu letaknya di sebuah desa yang berbeda. Setiap hari , saya dan kakak saya
berjalan selama 2 jam ke sekolah juga kembali ke rumah.Suatu hari , Saya kehilangan satu dari sepatuku . Kakakku memberiku sepatu miliknya. Dia hanya mengenakan satu sepatu milikku
dan dia harus berjalan jauh . Ketika kami tiba di rumah, kakinya
begitu gemetaran karena menahan kesakitan. Sejak hari itu , aku bersumpah bahwa
selama saya hidup, saya akan ingat kakakku dan akan selalu baik kepadanya,
dialah yang telah menjadikanku sukses seperti ini. Tapi kini, kakakku telah
tiada" Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu mengalihkan perhatian mereka kepadaku. Aku merasa sulit untuk
berbicara tapi aku lanjutkan, "Dalam seluruh hidup saya , yang saya ingin
hanya mengucapkan terima kasih yang paling dalam untuk
kakak Saya" dengan suara
serak di depan kerumunan, tak terasa air mata bergulir di wajahku lagi.
Berilah Cinta bagi orang yang anda cintai setiap hari dalam
hidup Anda . Anda mungkin berpikir apa yang Anda
lakukan hanyalah perbuatan kecil , tetapi untuk seseorang , hal ini dapat
berarti banyak. jika berkenan silahkan baca kisah sedih selanjutnya
Suatu hari Aku ingin membeli sepatu, karena sepatu
yang lama sudah terlihat sobek. Jadi pada saat itu Aku mencuri uang di laci
ayahku. Namun ternyata ayahku terlanjur mengetahuinya. Ayah pun menanyakan hal
tersebut padaku juga kakak ikhsan "Siapa yang mencuri uang Ayah?" suara Ayah yang keras dan penuh emosi.
Namun Aku terdiam dan takut untuk berbicara, karena tak satu pun dari kami
berdua mau berbicara akhirnya ayah berkata "Baik! karena kalian tidak ada
yang mau mengaku maka kalian berdua harus dihukum!" Tiba-tiba Kakak
menggenggam tangan ayah dan berkata "Ayah, Akulah yang telah mencuri uang
ayah" Dia melakukan hal itu hanya demi Aku. Ditengah malam Aku menangis,
namun kakakku mengusap air mataku dan berkata "Adik jangan menangis lagi, semua telah terjadi" Saat itulah Aku
tidak akan melupakan ekspresi kakak saat melindungi Aku. Tahun itu Aku berusia
8 tahun dan kakakku berusia 11 tahun, tetapi kejadian itu tak bisa aku lupa.
Ketika Aku diterima di sekolah Menengah Atas
Negeri, pada saat yang sama kakakku diterima juga untuk masuk di universitas
negeri ternama. Malam itu saat ayah duduk di halaman rumah, Aku mendengar
pembicaraan ayah dan Ibu "Ibu Anak-anak kita memiliki hasil yang sangat
baik" ucap ayah. Dan pada saat itu Ibu langsung mengeluarkan air mata dan berkata "Tapi apa gunanya, tak mungkin
kita bisa membiayai keduanya?" Suara ibu dengan serak tangis. Pada saat
itu juga kakakku berjalan keluar dan berdiri didepan Ayah dan ibu sambil berkata "Ayah, Aku tidak akan
melanjutkan sekolah lagi, Aku sudah lulus SMA, dan Aku hanya ingin
bekerja". Tapi sepertinya Ayah terlihat marah dan berkata "Mengapa
kamu mempunyai sikap lemah, Ayah akan membiayai kalian berdua meski harus
mengemis di jalanan" dan kemudian Ayah langsung pergi untuk meminjam uang
ke rumah saudara dan tetangga. lalu Aku pun datang dan menyentuh lembut wajah
kakakku dan aku berkata padanya "Anak laki-laki harus melanjutkan
sekolahnya. jika tidak, kakak tidak akan mampu mengatasi kemiskinan yang kita
alami" Ujar Aku dengan tangis. Di sisi lain, Aku telah memutuskan untuk
tidak melanjutkan sekolah di SMA Negeri.
Tak ada yang tahu pada hari berikutnya sebelum
subuh, kakakku meninggalkan rumah dengan meninggalkan catatan di bantal "Dik, masuk ke SMA negeri
tidaklah mudah. Dengan ijazah SMA ini kakak akan pergi mencari kerja dan kakak
akan mengirimkan uang untuk kamu" Aku pun memegang erat kertas tersebut
diatas tempat tidurku sambil menangis hingga tertidur.
Dengan uang yang diperoleh ayah dengan cara
meminjam ke saudara dan tetangga juga dari uang kakakku yang dihasilkan dari
bekerja sebagai pengangkut semen. Akhirnya Aku lulus dan bisa masuk ke
Universitas Negeri yang dulu kakakku inginkan. Tahun itu Aku berusia 19 tahun dan
kakakku berusia 22 tahun.
Suatu hari Aku sedang belajar di kamar kost, lalu
temanku datang dan memberitahukan "ada seorang seperti pengemis sedang
mencari kamu diluar sana" Mengapa ada seorang pengemis mencari Aku? karena
penasaran Aku pun keluar, dan nampak dari jauh terlihat seseorang yang
disekujur tubuhya ditutupi semen dan kotoran debu yang ternyata dia adalah
kakakku. "Aku pun bertanya Mengapa kamu tidak bilang pada temanku bahwa
kamu adalah kakakku?" Dia menjawab sambil tersenyum "lihat bagaimana
penampilanku, apa yang akan mereka pikir kalau kamu adalah adikku? apakah
mereka tidak menertawakanmu?"
Aku
merasa sangat tersentuh , dan air mata memenuhi mataku . Aku menyapu kotoran dan debu dari tubuh
kakakku. Dan Aku berkata padanya dengan suara
serak , " Aku tidak peduli apa yang orang akan katakan ! Kamu adalah kakakku apa pun penampilan
kamu"Dari Tasnya , ia mengeluarkan sebuah
laptop . Dia memberikannya padaku dan berkata ,
"kakak melihat semua orang yang kuliah di Universitas ini memakainya
. Aku pikir kamu juga harus memiliki
satu" Aku tidak bisa menahan diriku lagi . Aku menarik kakakku ke dalam pelukanku dan menangis . Aku
tahu harga laptop itu sangat mahal, dan ia rela menghemat biaya hidupnya hanya
untuk Aku. Tahun itu , aku berusia 20 tahun ,
kakakku berusia 23 tahun.
***
Setelah
Aku menikah, Aku tinggal di kota. suamiku dan aku mengundang orang tuaku
untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak mau. Mereka mengatakan bila mereka meninggalkan
desa, mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dikota. kakakku tidak setuju denganku. Dia berkata , "Dik, Kamu mengurus
suami dan mertuamu saja. Aku akan mengurus Ibu dan Ayah di sini"
Suamiku baru saja diangkat menjadi direktur diperusahaannya. Kami meminta kakakku untuk mau menerima
tawaran menjadi manajer pada departemen pemeliharaan. Tapi kakak menolak tawaran itu . Dia bersikeras bekerja sebagai tukang
pengangkut semen.Suatu hari , kakakku tertimpa tumpukkan
semen sangat banyak, lukanya cukup parah sehingga harus dikirim ke
rumah sakit . Suamiku dan Aku mengunjungi dia di rumah sakit . Melihat luka di sekujur tubuhnya, Aku
menggerutu , "Kenapa kamu menolak tawaran menjadi manajer? Manajer tidak akan melakukan sesuatu
yang berat seperti itu .Sekarang lihat diri kamu, kamu
menderita cedera serius . Kenapa kamu tidak mendengarkan kami!? "Dengan ekspresi serius di wajahnya , ia
membela keputusannya , " Aku memikirkan Adik iparku, ia baru saja di
angkat jadi direktur . Kalau saya, yang tidak berpendidikan
akan menjadi manajer , berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku pun dipenuhi
air mata, dan kemudian Aku berkata , "Tapi kamu kurang pendidikan juga
karena aku! " Dan kakakku hanya menjawab
"Mengapa Kamu berbicara tentang masa lalu ? " Sambil kemudian dia
memegang tanganku. Tahun itu , ia berusia 29 tahun dan Aku
berusia 26 tahun. Dan beberapa hari dirumah sakit akhirnya kakakku meninggal.
selama sebulan, hampir setiap hari aku menangisinya.
Kini Aku berada di puncak kejayaanku. Dalam sebuah acara
seminar, pembawa acara bertanya padaku " Siapakah orang yang Anda hormati
dan kasihi ?"Bahkan tanpa mengambil waktu untuk
berpikir , Aku menjawab, "Kakakku" Aku melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisahyang
selalu kuingat . " Ketika saya masih di sekolah
dasar, sekolah itu letaknya di sebuah desa yang berbeda. Setiap hari , saya dan kakak saya
berjalan selama 2 jam ke sekolah juga kembali ke rumah.Suatu hari , Saya kehilangan satu dari sepatuku . Kakakku memberiku sepatu miliknya. Dia hanya mengenakan satu sepatu milikku
dan dia harus berjalan jauh . Ketika kami tiba di rumah, kakinya
begitu gemetaran karena menahan kesakitan. Sejak hari itu , aku bersumpah bahwa
selama saya hidup, saya akan ingat kakakku dan akan selalu baik kepadanya,
dialah yang telah menjadikanku sukses seperti ini. Tapi kini, kakakku telah
tiada" Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu mengalihkan perhatian mereka kepadaku. Aku merasa sulit untuk
berbicara tapi aku lanjutkan, "Dalam seluruh hidup saya , yang saya ingin
hanya mengucapkan terima kasih yang paling dalam untuk
kakak Saya" dengan suara
serak di depan kerumunan, tak terasa air mata bergulir di wajahku lagi.
Berilah Cinta bagi orang yang anda cintai setiap hari dalam
hidup Anda . Anda mungkin berpikir apa yang Anda
lakukan hanyalah perbuatan kecil , tetapi untuk seseorang , hal ini dapat
berarti banyak. jika berkenan silahkan baca kisah sedih selanjutnya
Suatu hari Aku ingin membeli sepatu, karena sepatu
yang lama sudah terlihat sobek. Jadi pada saat itu Aku mencuri uang di laci
ayahku. Namun ternyata ayahku terlanjur mengetahuinya. Ayah pun menanyakan hal
tersebut padaku juga kakak ikhsan "Siapa yang mencuri uang Ayah?" suara Ayah yang keras dan penuh emosi.
Namun Aku terdiam dan takut untuk berbicara, karena tak satu pun dari kami
berdua mau berbicara akhirnya ayah berkata "Baik! karena kalian tidak ada
yang mau mengaku maka kalian berdua harus dihukum!" Tiba-tiba Kakak
menggenggam tangan ayah dan berkata "Ayah, Akulah yang telah mencuri uang
ayah" Dia melakukan hal itu hanya demi Aku. Ditengah malam Aku menangis,
namun kakakku mengusap air mataku dan berkata "Adik jangan menangis lagi, semua telah terjadi" Saat itulah Aku
tidak akan melupakan ekspresi kakak saat melindungi Aku. Tahun itu Aku berusia
8 tahun dan kakakku berusia 11 tahun, tetapi kejadian itu tak bisa aku lupa.
Ketika Aku diterima di sekolah Menengah Atas
Negeri, pada saat yang sama kakakku diterima juga untuk masuk di universitas
negeri ternama. Malam itu saat ayah duduk di halaman rumah, Aku mendengar
pembicaraan ayah dan Ibu "Ibu Anak-anak kita memiliki hasil yang sangat
baik" ucap ayah. Dan pada saat itu Ibu langsung mengeluarkan air mata dan berkata "Tapi apa gunanya, tak mungkin
kita bisa membiayai keduanya?" Suara ibu dengan serak tangis. Pada saat
itu juga kakakku berjalan keluar dan berdiri didepan Ayah dan ibu sambil berkata "Ayah, Aku tidak akan
melanjutkan sekolah lagi, Aku sudah lulus SMA, dan Aku hanya ingin
bekerja". Tapi sepertinya Ayah terlihat marah dan berkata "Mengapa
kamu mempunyai sikap lemah, Ayah akan membiayai kalian berdua meski harus
mengemis di jalanan" dan kemudian Ayah langsung pergi untuk meminjam uang
ke rumah saudara dan tetangga. lalu Aku pun datang dan menyentuh lembut wajah
kakakku dan aku berkata padanya "Anak laki-laki harus melanjutkan
sekolahnya. jika tidak, kakak tidak akan mampu mengatasi kemiskinan yang kita
alami" Ujar Aku dengan tangis. Di sisi lain, Aku telah memutuskan untuk
tidak melanjutkan sekolah di SMA Negeri.
Tak ada yang tahu pada hari berikutnya sebelum
subuh, kakakku meninggalkan rumah dengan meninggalkan catatan di bantal "Dik, masuk ke SMA negeri
tidaklah mudah. Dengan ijazah SMA ini kakak akan pergi mencari kerja dan kakak
akan mengirimkan uang untuk kamu" Aku pun memegang erat kertas tersebut
diatas tempat tidurku sambil menangis hingga tertidur.
Dengan uang yang diperoleh ayah dengan cara
meminjam ke saudara dan tetangga juga dari uang kakakku yang dihasilkan dari
bekerja sebagai pengangkut semen. Akhirnya Aku lulus dan bisa masuk ke
Universitas Negeri yang dulu kakakku inginkan. Tahun itu Aku berusia 19 tahun dan
kakakku berusia 22 tahun.
Suatu hari Aku sedang belajar di kamar kost, lalu
temanku datang dan memberitahukan "ada seorang seperti pengemis sedang
mencari kamu diluar sana" Mengapa ada seorang pengemis mencari Aku? karena
penasaran Aku pun keluar, dan nampak dari jauh terlihat seseorang yang
disekujur tubuhya ditutupi semen dan kotoran debu yang ternyata dia adalah
kakakku. "Aku pun bertanya Mengapa kamu tidak bilang pada temanku bahwa
kamu adalah kakakku?" Dia menjawab sambil tersenyum "lihat bagaimana
penampilanku, apa yang akan mereka pikir kalau kamu adalah adikku? apakah
mereka tidak menertawakanmu?"
Aku
merasa sangat tersentuh , dan air mata memenuhi mataku . Aku menyapu kotoran dan debu dari tubuh
kakakku. Dan Aku berkata padanya dengan suara
serak , " Aku tidak peduli apa yang orang akan katakan ! Kamu adalah kakakku apa pun penampilan
kamu"Dari Tasnya , ia mengeluarkan sebuah
laptop . Dia memberikannya padaku dan berkata ,
"kakak melihat semua orang yang kuliah di Universitas ini memakainya
. Aku pikir kamu juga harus memiliki
satu" Aku tidak bisa menahan diriku lagi . Aku menarik kakakku ke dalam pelukanku dan menangis . Aku
tahu harga laptop itu sangat mahal, dan ia rela menghemat biaya hidupnya hanya
untuk Aku. Tahun itu , aku berusia 20 tahun ,
kakakku berusia 23 tahun.
***
Setelah
Aku menikah, Aku tinggal di kota. suamiku dan aku mengundang orang tuaku
untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak mau. Mereka mengatakan bila mereka meninggalkan
desa, mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dikota. kakakku tidak setuju denganku. Dia berkata , "Dik, Kamu mengurus
suami dan mertuamu saja. Aku akan mengurus Ibu dan Ayah di sini"
Suamiku baru saja diangkat menjadi direktur diperusahaannya. Kami meminta kakakku untuk mau menerima
tawaran menjadi manajer pada departemen pemeliharaan. Tapi kakak menolak tawaran itu . Dia bersikeras bekerja sebagai tukang
pengangkut semen.Suatu hari , kakakku tertimpa tumpukkan
semen sangat banyak, lukanya cukup parah sehingga harus dikirim ke
rumah sakit . Suamiku dan Aku mengunjungi dia di rumah sakit . Melihat luka di sekujur tubuhnya, Aku
menggerutu , "Kenapa kamu menolak tawaran menjadi manajer? Manajer tidak akan melakukan sesuatu
yang berat seperti itu .Sekarang lihat diri kamu, kamu
menderita cedera serius . Kenapa kamu tidak mendengarkan kami!? "Dengan ekspresi serius di wajahnya , ia
membela keputusannya , " Aku memikirkan Adik iparku, ia baru saja di
angkat jadi direktur . Kalau saya, yang tidak berpendidikan
akan menjadi manajer , berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku pun dipenuhi
air mata, dan kemudian Aku berkata , "Tapi kamu kurang pendidikan juga
karena aku! " Dan kakakku hanya menjawab
"Mengapa Kamu berbicara tentang masa lalu ? " Sambil kemudian dia
memegang tanganku. Tahun itu , ia berusia 29 tahun dan Aku
berusia 26 tahun. Dan beberapa hari dirumah sakit akhirnya kakakku meninggal.
selama sebulan, hampir setiap hari aku menangisinya.
Kini Aku berada di puncak kejayaanku. Dalam sebuah acara
seminar, pembawa acara bertanya padaku " Siapakah orang yang Anda hormati
dan kasihi ?"Bahkan tanpa mengambil waktu untuk
berpikir , Aku menjawab, "Kakakku" Aku melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisahyang
selalu kuingat . " Ketika saya masih di sekolah
dasar, sekolah itu letaknya di sebuah desa yang berbeda. Setiap hari , saya dan kakak saya
berjalan selama 2 jam ke sekolah juga kembali ke rumah.Suatu hari , Saya kehilangan satu dari sepatuku . Kakakku memberiku sepatu miliknya. Dia hanya mengenakan satu sepatu milikku
dan dia harus berjalan jauh . Ketika kami tiba di rumah, kakinya
begitu gemetaran karena menahan kesakitan. Sejak hari itu , aku bersumpah bahwa
selama saya hidup, saya akan ingat kakakku dan akan selalu baik kepadanya,
dialah yang telah menjadikanku sukses seperti ini. Tapi kini, kakakku telah
tiada" Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu mengalihkan perhatian mereka kepadaku. Aku merasa sulit untuk
berbicara tapi aku lanjutkan, "Dalam seluruh hidup saya , yang saya ingin
hanya mengucapkan terima kasih yang paling dalam untuk
kakak Saya" dengan suara
serak di depan kerumunan, tak terasa air mata bergulir di wajahku lagi.
Berilah Cinta bagi orang yang anda cintai setiap hari dalam
hidup Anda . Anda mungkin berpikir apa yang Anda
lakukan hanyalah perbuatan kecil , tetapi untuk seseorang , hal ini dapat
berarti banyak.
Setelah Aku menikah, Aku tinggal di kota. suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak mau. Mereka mengatakan bila mereka meninggalkan desa, mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dikota. kakakku tidak setuju denganku. Dia berkata , "Dik, Kamu mengurus suami dan mertuamu saja. Aku akan mengurus Ibu dan Ayah di sini"
***
0 komentar:
Posting Komentar