Cerpen Sedih - Kita tahu yang namanaya sebuah kesedihan memang sangat dihindari atau ditakuti oleh manusia akan tetapi bagaimana kitanya sendiri, apakah dengan kesedihan itu akan membawa keterpurukan atau dengan kesedihan itu kita bisa menghasilkan sebuah karya, alangkah baiknya apabila kita mempunyai sebuah pengalaman sedih lebih baik kita tuangkan dalam sebuah Cerpen, Supaya unek unek kesedihan kita tertumpah ruah dalam sebuah goresan Cerpen Sedih dan barangkali dengan membuat Cerpen Sedih ini hati kita merasa lega karena sudah menuangkan dalam kata kata.
Baiklah mungkin kita jangan panjang panjang dalam penjelasan sedih ini karena kita juga tidak mau sedih akan tetapi alangkah baiknya kita baca dulu postingan kemaren yakni Cerpen Cinta danCerpen Persahabatan, barang kali dengan membaca Cerpen Tersebut bisa terobati, Langsung saja untuk membaca Cerpen Sedih dibawah ini.
1. AKU INGIN TERUS BERSAMAMU
Karya Monica Sucianto2. AKU MENYESAL
Dikaca, aku melihat wajahku yang siap menuju pesta dansa dengan gaun putih yang indah. Aku sangat senang ke pesta dansa. Dengan dandananku yang “WOW” itu aku pun berangkat ke pesta dansa tersebut.....Baca Selengkapnya.....
Karya Monica Sucianto
Aku kesepian, sendiri, hampa tanpanya. Semoga kamu masih inget aku. Semoga nanti kamu bisa menghargai penantian panjangku ini. Aku tak sanggup lagi, aku mulai meneteskan air mata menanti hari demi hari berlalu....Baca Selengkapnya.....
3. I LOVE YOU MY BEST FRIEND
Karya Monica Sucianto
Seperti biasa aku memulai hari hariku dengan sekoloah. Disekolah, aku duduk sebangku dengan Riski. Riski adalah sahabat terbaikku. Kita selalu bersama. Sebagai sahabat aku dan Riski takkan terpisahkan....Baca Selengkapnya.....
4. SAHABAT SELAMANYA
Karya Monica Sucianto
Disana terlihat dua orang anak perempuan yang kelihatan bahagia. Mereka tertawa dan bercanda berdua. Ternyata mereka berdua adalah sahabat. Mereka berdua tdk pernah terpisah. Mereka sekelas bahkan satu bangku....Baca Selengkapnya.....
5. KAMU MASIH DISINI...
Cerita Pendek Selanjutnya
Karya S'Liha
Ketika aku mulai merindu,mulai belajar mencintaimu,,,kamu mulai menjauhiku dengan alasan yang tak pernah aku ketahui.....Baca Selengkapnya.....
6. LELAKI DITEPI JALAN
7. KETIKA SEMUA HARUS BERAKHIRKarya Monika SebentinaSudah seminggu aku melihatnya disitu , dia duduk termenung menatap jalan yg ramai , tatapannya begitu kosong tubuhnya yg kurus membuat dia seakan segan tuk berjalan .aku tidak tahu apa yang dia lakukan setiap hari disitu ......Baca Selengkapnya.....
Karya Dhesi
Mentari pagi datang dengan sinar cahaya yang begitu indah dan itu harus membangunkan Fhira dari tempat tidurnya., .Baca Selengkapnya.....
8. AYAH
Karya Mirza Diani AmaliaAku benci kepadanya. Bnar-benar benci. Laki-laki paruh baya itu, yang seharusnya amat kucintai, satu-satunya orang yang kumiliki setelah Ibu pergi, malah ku benci mati-matian......Baca Selengkapnya.....
9. GALIH DAN RATNA
Karya Diah AlifahRatna. Adalah seorang wanita Jogja yang pandai, cantik, dan sangat berbakti pada orangtuanya. ibunya hanya seorang pembuat batik sekaligus penjualnya, ayahnya sudah lama meninggal dunia. Hidup Ratna dan ibunya serba sederhana......Baca Selengkapnya.....
10. SAAT TERAKHIR
Karya Aprilia S.pHari itu cuaca emang cerah dan hatipun rasanya senang pula... mungkin dia juga merasakannya sekarang di alam sana "Andi.. andai kau masih ada dengan ku saat ini juga ku akan menjaga mu dan merawat mu"........Baca Selengkapnya.....
11. PRIA PESAKITAN
12. AIR MATA TERAKHIRKarya Tri Cahyana NugrahaDi dasar pikiran nan tandus, aku memunguti memori putih di balik pekatnya kepedihan. Memungut, seakan tak ada lagi memori putih baru di dunia, seakan tuhan tak pernah memberiku memori putih selain yang kupungut. namun terpecah dan kembali bertebaran..........Baca Selengkapnya.....
Karya Setya Rini
Aku adalah orang yang paling beruntung di dunia ini dan aku juga orang yang paling menderita.
Namaku Ajie dan bersama gadis yang aku cintai,Namanya Bunga.....Baca Selengkapnya.....
13. CINTAKU BERUJUNG PERPISAHAN
Karya Monica Sucianto
Cinta hanya sebuah kata yang sederhana. Tapi, cinta sudah membuat diriku berubah. Sekarang itulah yang telah aku rasakan. Sebuah cinta. Aku tak tau kenapa karna cinta orang rela mengorbankan segalanya sekalipun nyawa. Aku tak mengerti apakah itu cinta. Aku hanya anak remaja yang sedang merasakan cinta......Baca Selengkapnya.....
14. 4 LEAF CLOVER (SEMANGGI BERDAUN 4)
Karya Pratika SetowatiKalian percaya keAjaiban?, maaf tapi aku tak sedikitpun percaya. Kalau Keajaiban itu ada, Kapan datangnya? Seperti apa? . Remaja Tak percaya lagi dengan hal-hal yang belum pasti dan tidak bisa dijanjikan kebenarannya.......Baca Selengkapnya.....
15. MUNGKIN NANTI
Karya Rizqi PujiSemua rasa ini berawal saat aku pertama kali melihatnya di gerbang sekolah, seorang laki-laki dengan mata yang indah yang seakan dalam hidupnya tak ada beban, yang ada hanya kebahagiaan dan merubahnya menjadi pelangi yang indah......Baca Selengkapnya.....
16. KEBENCIANKU DENGAN LAKI-LAKI
Karya VeronikaSaat aku berumur 3 tahun. Aku mempunyai kakak sepupu yang aku cintai. Tetapi ada yang melukainya dan ternyata pacar kakaku sendiri. Sehinga sampai sekarang jenazahnya tidak ditemukan, disinilah ber awalnya aku membenci laki-laki.....Baca Selengkapnya.....
17. PELANGI
Karya Nur Faida
Hening sejenak. Menyebalkan banget sih adik kelas ini. Emangnya dia nggak punya mata apa???bisa – bisanya bola yang dia tendang mengenai mukaku. huh.....Baca Selengkapnya.....
18. BIARKAN AKU YANG PERGI
Karya Dinda PelangiMalam yang sejuk mengiringi kesepianku. Angin malam turut membelai lembut rambutku. Menemaniku yang tengah sendiri menatap indahnya bumi. Sebagai teman paling setia dikesendirianku dalam ketidakadilan ini......Baca Selengkapnya.....
19. SEPOTONG CERITA SAAT JAM KOSONG
Karya Disca Betty ViviansariRiuh sekali. Jutaan suara yang bersahut mulai membumbung tinggi menguasai pikiranku. Bergantian. Hilir mudik masuk dan keluar. Memecah konsentrasiku yang sedari tadi aku pupuk satu per satu....Baca Selengkapnya.....
20. AKU RELA TERLUKA , ASALKAN DIA BAHAGIA
Karya Elfrida DR
Ardi adalah sahabat baik Ria. Tapi sesungguhnya Ardi sangat mencintai Ria. Ardi ingin mengungkapkan perasaan itu tapi dia selalu mengurungkan niatnya,dia tidak ingin merusak persahabatanya dengan Ria hanya karena masalah ini....Baca Selengkapnya.....
21. JANJI
Karya Shinichi EdogawaDesa memang tempat yang luar biasa” ucapku di dalam hati saat melihat pemandangan desa yang di baluti langit biru dengan awan putih serta sungai yang mebatasi wilayah perdesaan dan wilayah hutan di kaki gunung......Baca Selengkapnya.....
22. DAN, BERKALANG SENJA
Karya AP. Santoso
23. DEMI SEBUAH AMANAT AYAHKeberhasilan kali ini bisa jadi adalah keberhasilan pertama dan terakhir bagi Lundru. Wajah perempuan paruh baya itu tetap tidak berubah masih tersaput mendung, garis hitam di bawah lingkar mata dan tajam keriput menggunting......Baca Selengkapnya.....
Oleh Siti Rosika
“menikahlah sebelum ayah pergi untuk selama-lama nya nak”! bisik ayah secara lirih di telingaku, ku lihat tubuhnya yang terbujur lemah. Ya ayahku sakit,........Baca Selengkapnya.....
24. PUPUS
Karya Triana AgustinLangit mulai menapakkan gelap, sepertinya sore ini akan turun hujan lagi. Andai Tuhan izinkan aku hanya ingin satu permintaan, tolong jangan turunkan hujan sore ini aku hanya ingin melihatnya dan bertemu dengannya.....Baca Selengkapnya.....
25. YANG TERBINGKAI MENJADI BANGKAI
Karya Daviatul Umam el-SPagi ini, dengan tegar aku terus berjalan menjelajahi trotoar. Membawa sepotong kayu kecil dipakui gerincing sambil bernyanyi di depan warung, toko, serta orang-orang yang sedang asyik ngobrol bersama....Baca Selengkapnya.....
26. SURAT SEDERHANA UNTUKMU, KAKAKKU!!
Karya Putri Tara AndestaTidak terasa kita sudah semakin beranjak dewasa, tanggal 19 Desember kemarin aku baru saja memperingati hari jadiku yang ke 19 tahun dan sebentar lagi hari jadimu akan segera menghampirimu....Baca Selengkapnya.....
27. TAMAN KENANGAN
Karya Laila H.MHari ini tanggal 31 Juli, bertepatan dengan hari ulang tahunku. Uh… sangat menyebalkan! Semua orang seakan menjauh. Entah mungkin sengaja atau mungkin memang mereka lupa, Ibuku pergi ke Jogja dan belum pulang sampai sekarang. Sementara ayahku selalu sibuk dengan urusannya sendiri.....Baca Selengkapnya.....
28. SEMUANYA HANYA UNTUK AYAH
Karya Nining SeptiaPagi yang cerah di hari minggu. Ku tatap langit yang begitu cerah dengan dihiasi awan yang begitu putih seperti putih salju, dan dihiasi oleh kicauan burung yang menambah pagi ini semakin indah......Baca Selengkapnya.....
29. DOAKU UNTUKMU
Oleh Ruddy CuexBerawal dari sebuah pertemuan di suatu pasar sekitar 7 tahun yang lalu dengan seorang wanita yang teramat sangat tidak bersahabat pada waktu itu, Tapi karna hal itu lah yang membuat ku penasaran untuk bisa berkenalan dengan nya.....Baca Selengkapnya.....
30. DEMI SENYUM IBUKU
Karya Annisa. FauziahHari ini aku baru saja memutuskan hubunganku dengan Dimas, seorang pengusaha muda. Dari awal hubungan dengannya, aku sudah merasa tidak nyaman. Dimas adalah temanku lima tahun yang lalu. Kita pernah satu kelas sewaktu SMA......Baca Selengkapnya.....
31. DON'T SAY GOODBY
32. RELAKAN DAKU PERGIKarya Sani OktaveraUdara pagi hari di kota Seoul yang diselimuti oleh kabut tipis berwarna putih begitu sangat dingin hingga terasa sampai ke tulang, semua orang yang berbicara terus mengeluarkan asap tipis dari mulut mereka........Baca Selengkapnya.....
Karya Yulis Setianti
Langit senja tersenyum dibalik awan.Terasa letih jejak kenangan hari ini.Kurebahkan tubuhku ke ranjang dan aku langsung mengambil buku diaryku.Ku buka perlahan halaman demi halaman hingga dihalaman terakhir aku menatap foto-fotoku bersama teman-temanku dan juga kekasihku Farel.......Baca Selengkapnya.....
33. SELALU DIKENANG
Karya Feby RizqySudah 6 bulan ini Reza menjauhiku. Entah karena apa. Semenjak Valen pindah di komplek perumahan ini, Reza menjauhiku. Valen adalah sahabatku, dia teman SD ku dulu. Valen itu bukan hanya sahabatku, tapi dia juga teman curhatku,......Baca Selengkapnya......
34. KINI AKU MENGERTI
Karya Umi Fadhilah
Getaran handphoneku bener-bener bikin aku pusing. Emang sihh, gak biasanya aku sebel sama getaran handphoneku. Tapi kali ini bener-bener beda, sangat berbeda dari biasanya.....Baca Selengkapnya......
35. CINTAKU PADA SUAMIKU TAPI CINTAKU BUKA UNTUK MERTUAKU
Karya Maya Winandra NoviRumah kecil berdiding tepas bambu, dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan alas berlantaikan tanah, disitu tinggalah satu keluarga yang hidup serba kekurangan. Sebut saja namanya nek Anom.....Baca Selengkapnya......
36. SAMPAI KAPAN AKU HARUS MENUNGGU
Karya Elisabeth CeciliaDisini, di bawah sinar rembulan. Aku selalu menunggunya, menunggu dia yang aku cintai. Walaupun sia-sia saja penantian ini.....Baca Selengkapnya......
37. GAUN YANG TERSISIHKAN
Karya Mr. RansyxSudah menjadi kehendak Allah memberinya cobaan berupa penyakit kronis yang bersarang dan sudah bertahun-tahun ia rasakan. Ini adalah cerita kisah seorang gadis yang bernama Muha...Baca Selengkapnya......
38. KISAH CINTA GADIS BALI
Karya SupriadiDevi Pramesti adalah gadis remaja yang cantik, ber usia 17 tahun, rambutnya lurus,hitam, panjang sepinggang. Dia terlahir dari keluarga kaya raya di kuta Bali pulau Dewata......Baca Selengkapnya......
39. NAYALA DAN TARI
Karya Supra D’OceanNayala tersenyum riang. Berjalan pelan melenggak-lenggok seperti biasa. Rasa puas terpancar dari matanya yang hitam kebiruan, sungguh indah. Dia sesekali melirik Lovita dan ibunya yang sejak tadi menatapnya,.....Baca Selengkapnya......
40. SIMFONI UNTUK SAYOKO
Karya Audrian Ramanta HerdyYuri Nohana menatap ke-38 batu nisan yang berjejer rapi dihadapannya dalam keheningan dan duka yang mendalam. Hatinya seakan-akan tertekan dari segala arah dan tanpa disadari air mata telah memenuhi sudut matanya.....Baca Selengkapnya......
41. CINTA TERBAGI ANTARA AKU DAN DIA YANG TERNAYATA SAHABATKU SENDIRI
Karya Lilly PautNama ku Ririn usia ku 16 tahun, aku memiliki seorang sahabat bernama Dea yang sudah ku anggap sebagai saudara ku sendiri karena kebetulan aku juga tidak memiliki saudara..........Baca Selengkapnya......
42. GELATO AND LOVE
43. TUKANG CUKUR KELILINGKarya Bella Justice“Dia bagaikan sebuah pohon mati, tidak berbuah, tidak juga berdaun... tetapi dia terus hidup dan bertahan untuk waktu yang lama... Dia selalu diam, mematung tak berkutik... Ia tak pernah berlari terlalu kencang, atau berjalan terlalu lambat, Ia hanya memperhatikannya.......Baca Selengkapnya......
Oleh Muzammil Frasdia
Rumah itu berada di sela-sela bangunan tinggi di pinggir kali. Rumah yang bila dipandang dari kejauhan terlihat mirip seperti rumah pengungsi, dan kali itulah yang menyediakannya tempat untuk mandi,.....Baca Selengkapnya......
44. DIA YANG TAK BISA DIMENGERTI
Karya Anastasia AmeliaHai. Namaku Gia Issabel. Panggil aku Gia. Aku hanya gadis berusia 13 tahun biasa yang kehidupanku juga biasa. Mungkin kalau teman-teman seumuranku, mereka sudah mulai suka-sukaan.....Baca Selengkapnya......
45. SEMUA AKAN KEMBALI KEASALNYA
Karya Hikari SuriJenni tertawa ketika mengingat kata-kata itu, 15 tahun telah berlalu, hingga kini dirinya berumur 22 tahun, dirinya masih mengingat kata-kata yang diucap Reyhan itu padanya.......Baca Selengkapnya......
46. CINTA TERBAGI
Karya Lilly PautNama ku Ririn usia ku 16 tahun, aku memiliki seorang sahabat bernama Dea yang sudah ku anggap sebagai saudara ku sendiri karena kebetulan aku juga tidak memiliki saudara. Kita sudah berteman sejak jaman SD dulu. Kemana-mana selalu bersama,.....Baca Selengkapnya......
47. SEANDAINYA
Karya Aminah Anhar Muallim
07.00 am, berpakain rapih dan menata rambut dengan gaya tren remaja jaman skarang sedang ku lakukan dengan terburu-buru...Baca Selengkapnya......
48. HUJAN TERAKHIR BERSAMAMU
49. KUTUANG PERJALANAN HIDUPKU DALAM SEBUAH LUKISANOleh S. A. BalqisGadis ini mencengkram erat kepalanya. Di tengah hujan, dia masih harus mengalami perdebatan sengit antara hati dan otaknya. Dinda, begitu gadis ini disapa. Menangis di tengah hujan yang sangat deras memang efektif karena tetesan air matapun takkan terlihat....Baca Selengkapnya......
Karya Rezky AprilliantiniSiang itu, Seorang gadis sedang duduk dikursi rodanya sambil menatap langit. Gadis itu bernama Felicia. Ia mengalami kecelakaan 3 tahun yang lalu pada saat usianya 13 tahun sekarang usianya sudah 16 tahun......Baca Selengkapnya......
50. PENANTIAN YANG SIA-SIA
Karya Rael NovhitaNamaku Rara, hari ini seseorang yang aku tunggu akhirnya datang juga. Dia Arya , laki-laki yang sedang dekat denganku setelah putus dari Gifta......Baca Selengkapnya......
Cerpen Sedih - Kita tahu yang namanaya sebuah kesedihan memang sangat dihindari atau ditakuti oleh manusia akan tetapi bagaimana kitanya sendiri, apakah dengan kesedihan itu akan membawa keterpurukan atau dengan kesedihan itu kita bisa menghasilkan sebuah karya, alangkah baiknya apabila kita mempunyai sebuah pengalaman sedih lebih baik kita tuangkan dalam sebuah Cerpen, Supaya unek unek kesedihan kita tertumpah ruah dalam sebuah goresan Cerpen Sedih dan barangkali dengan membuat Cerpen Sedih ini hati kita merasa lega karena sudah menuangkan dalam kata kata.
Baiklah mungkin kita jangan panjang panjang dalam penjelasan sedih ini karena kita juga tidak mau sedih akan tetapi alangkah baiknya kita baca dulu postingan kemaren yakni Cerpen Cinta danCerpen Persahabatan, barang kali dengan membaca Cerpen Tersebut bisa terobati, Langsung saja untuk membaca Cerpen Sedih dibawah ini.
Cerita Pendek Berikut Nya
Sebut namaku Mentari, lahir ke dunia ini hasil dari hubungan perselingkuhan Laras Ibuku dengan suami kakaknya sendiri. Waktu itu memang ibu tinggal satu rumah dengan kakaknya yang telah bersuami dan punya dua anak perempuan yang satu umur 3 tahun dan satunya umur 5 tahun.
Fakta itu aku ketahui secara tidak sengaja, ketika sepulang sekolah, aku lewat samping rumah tetangga, samar-samar aku dengar ada ibu-ibu menggosip menyebut-nyebut namaku. Karena penasaran aku menghentikan langkah dan mencuri dengar, apa yang dibicarakan. Lantaran gosip ibu-ibu yang membahas habis aib keluargaku, aku jadi tahu semua tentang jati diri dan masa lalu keluargaku.
***
Mengetahui kenyataan bahwa Laras adik perempuan satu-satunya dihamili suaminya, Bu De Lastri hanya bisa pasrah, hatinya seketika hancur. Kebencian pada Laras dan Broto suaminya menyeruak.
Hubungan Bu De Lastri dan Pak De Broto selanjutnya semakin tidak harmonis dan berjarak. Sebaliknya bukannya menyesal, hubungan terlarang Pak De Broto dan ibu terus berlanjut. Karena sudah tidak kuat menghadapi tingkah
polah suaminya dengan Laras, Bu De Lastri memutuskan untuk cerai, waktu itu umurku baru 3 tahun. Tidak menunggu lama setelah Pak De Broto dan Bu De Lastri pisah, Pak De menikahi ibuku. Dari hasil pernikahan itu, satu tahun lahirlah Niken adik perempuanku.
***
gosip ibu-ibu tetangga waktu aku SMP itu, bak mimpi buruk yang tak pernah sedikitpun kuharapkan datang dalam tidurku. Masa kecilku dan sekolahku yang biasanya berjalan wajar, semenjak itu berubah drastis. Beban demi beban mengisi hari-hari dalam hidupku saat aku sekolah, saat aku bermain dan saat di rumah. Aku dan kehidupan keluargaku seakan tak pernah habis menjadi bahan pergunjingan sana sini. Meski semakin hari hidupku semakin berat, namun aku bisa juga menamatkan pendidikan SMP. Setamat SMP aku tak bisa melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya, dengan keseharian sebagai buruh tani, ibu tidak akan mampu membiayai. Setelah lulus, aku putuskan membantu ibu, kerja sebagai buruh tani. Tak banyak gadis-gadis di kampungku yang mau menjadi buruh tani, hanya satu dua yang mau dan salah satunya aku, itupun karena aku tidak ada pilihan lain. Ibuku tampak memahami dan setelah beberapa waktu ikut ibu bekerja sebagai buruh tani aku mulai terbiasa.
Suatu hari seperti biasa pagi-pagi aku dan ibu sudah jalan untuk kerja memanen padi di kampung tetangga. Setelah makan sebungkus nasi yang dibagikan oleh pemilik sawah, aktivitas memanen padi segera dimulai. Di tengah hiruk pikuk canda tawa orang memanen padi dan panas menyengat tubuh serta gatal merayapi kulit tanpa sengaja aku beradu pandang dengan seorang pemuda yang belum pernah aku kenal sebelumnya. Entah kenapa kali pertama berbalas pandang, ada desir aneh menyusup dalam hati. Perasaan seperti ini tidak pernah muncul sebelumnya dalam hidupku.
Waktu cepat berlalu, sore datang dan matahari merapat ke peraduannya, aku terbaring capek di atas ranjang beralas bambu. Setelah sekian lama, kantuk tak kunjung datang, biasanya aku cepat lelap ketika capek, tiba-tiba
bayangan wajah pemuda yang beradu pandang tadi siang hadir mengelitiki rasa. Siapa ya, pemuda tadi? Mengapa aku jadi terus memikirkan, apakah aku lagi jatuh hati padanya? Aah pemuda itu...kenapa lagi-lagi dia?! Karena kantung berat akhirnya Mentari tertidur juga.
Beberapa hari kemudian, saat Mentari mengantar ibunya belanja ke pasar, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Mentari menoleh, siapa ya? tanya Mentari kaget. Lama mengamati pemuda dihadapannya, Mentari mulai ingat, ”ech..bukankah kamu yang di sawah waktu itu?” tanya Mentari ragu-ragu.
”Iyaa..aku yang kemarin dulu melihatmu pas panen di sawahku,” jawab pemuda itu cepat.
Kenalkan, namaku Sapto, panggil saja To,” kata pemuda itu sembari mengulurkan tangan. Mentari buru-buru menyambut dengan mengulurkan tangan, ”saya mentari” biasa dipanggil Tari. Tak lama, keduanya langsung akrab.
”Tari, ayo pulang, ibu sudah selesai belanja,” teriak ibunya Tari. Iyaa..! To, aku pulang dulu, ibuku sudah memanggil. Ok! Sampai ketemu lagi,” jawab Sapto sembari melepas genggaman tangannya. ”Janji !” kata Mentari sambil mempercepat langkah menghampiri ibunya yang sudah menunggu. Sapto tidak menjawab, namun kerlingan mata isyarat mengiyakan.
Tok..tok..tok, bunyi orang mengetuk pintu, aku keluar dari kamar, di depan TV saya lihat ibu asyik nonton sinetron dan Niken adikku lagi belajar di sebelahnya. Setelah pintu aku buka, terlihat Sapto berdiri ragu. Untuk sesaat Tari agak kaget, ee..kamu To, ayo masuk,” kataku mempersilahkan. Kami ngobrol kiri kanan sampai jam 11 malam.
Hari-hari berikutnya, hubunganku dengan Sapto berlanjut terus dan kian akrab. Keluarga dan tetangga sudah banyak yang tahu bahwa kami pacaran.
Semakin dekat dan semakin lama hubungan ini terjalin, hingga suatu hari aku meminta Sapto untuk segera menikahiku. Namun alangkah terkejutnya aku karena bukan kata ya yang aku dapati tetapi justeru sebaliknya malah Sapto menolakku, dia berterus terang bahwa selama ini tidak benar-benar mencintaiku. Yang lebih mengagetkanku ternyata selama ini tanpa sepengetahuanku, Sapto telah menjalin hubungan serius dengan Niken adikku.
Bak kesambar petir di siang bolong, mendengar semua itu, tiba-tiba pandanganku kabur serta merta aku langsung pingsan untuk beberapa saat. Aku tersadar, samar-samar kulihat Sapto berusaha menenangkanku. Aku tak lagi menggubris, air mata mengucur deras sembari lari masuk kamar. Sambil memeluk erat guling, tangisanku semakin menjadi-jadi. Mengapa ini harus terjadi padaku? Bagaimana mungkin Niken tega merebut Sapto dariku.
Cintaku pada Sapto telah membutakan mata hati hingga tak sedikitpun aku tahu sejak kapan mereka berpacaran. Mengapa Niken tega berbuat ini padaku! Aku dan dia adalah saudara kandung, anak biologis Ibu Bapak, meski aku cacat status, dilahirkan ketika Bapak masih menjadi suami sahnya Bu De Lastri dan ketika ibu masih sendiri.
Semalam itu, aku tak sedikitpun dapat memejamkan mata, hati terasa remuk redam.
Esok paginya, aku bangun dengan muka kusut dan rambut acak-acakkan dengan lesu aku seret kaki menuju kamar mandi. Ibu masih sibuk masak, tak terlalu memperhatikanku. Sementara Niken dari mulutnya hanya keluar sepatah dua patah kata lalu pergi.
***
Setelah putus hubungan, Sapto tidak pernah lagi menemuiku. Ternyata benar, beberapa bulan kemudian keluarga Sapto datang untuk melamar Niken. Lamaran itu bukan untukku, tetapi untuk Niken. Setelah disepakati, bulan depan acara pernikahannya. Menyaksikan itu semua, aku hanya terpaku mengunci rapat di kamar, dengan linangan air mata, rasa sakit, luka, kalut bercampur baur.
Aku begitu kacau, pikiran buntu..aku kemasi baju dan barang seperlunya, tekadku pergi dari rumah malam ini sudah bulat. Aku harus pergi, aku tidak dapat melanjutkan hidup apabila masih tetap di rumah.
Tiba-tiba suara pintu kamar diketuk, Tari...Tari! tolong buka, ibu mau bicara. Tari ...
Aku tak kuasa menolak permintaan ibu, setelah pintu kubuka, serta merta ibu memelukku erat-erat sambil tersedu. Tari, maafkan ibu..semua yang terjadi tak seharusnya kamu mengalami dan tidak selayaknya dosa ibu, kamu ikut menanggung beban penderitaannya. Ibu...bukanlah seorang ibu yang tak punya perasaan. Ibu begitu memahami apa yang kamu rasakan. Atas apa yang Niken lakukan padamu, ibulah yang seharusnya disalahkan. Tolong maafkan ibu...ibu mohon Tari jangan pergi. Beri kesempatan pada ibu untuk memperbaiki, setidak-tidaknya apabila tekadmu pergi sudah bulat, tolong jangan sekarang, tunggu sampai acara pernikahan bulan depan. Nanti ibu titipkan teman ibu di kampung sebelah, kebetulan dia mau ke Jakarta. Tari, selama ini ibu tidak pernah memohon padamu, sekali ini tolong ikuti kata-kata ibu.
Aku sesenggukan dipangkuan ibu, entah kenapa seumur-umur baru kali ini aku berlaku demikian pada ibu. Seingatku ibu tidak pernah seperti ini terhadapku. Selama ini ibu lebih banyak diam, ibu tidak pernah menceritakan padaku bagaimana aku lahir, mengapa aku tak dapat akte kelahiran, bagaimana masa kecilku. Ibu juga tidak pernah memberiku nasehat bagaimana menjadi seorang gadis. Ibu banyak menggunakan bahasa diam sehingga anggapanku selama ini ada ataupun gak ada ibu gak ngaruh bagiku. Dalam diam ibu menyimpan rapat segenap gejolak hati.
Mungkin bahasa diam ibu selama ini, telah memberiku ruang kebebasan untuk membiarkan menjadi salah paham dan menganggap ibu seperti tak pernah ada dalam hidupku.
Mendengar omongan tulus ibu, aku jadi mengerti bahwa sebenarnya ibu sangat perduli atas kondisiku. Kata-katanya barusan menjadi jawaban dari semua pertanyaan yang mengendap di dinding pikiran sudah semenjak lama.
Akhirnya aku tak kuasa menolak permintaan ibu, untuk mengurungkan niat pergi malam itu.
***
Bunyi-bunyi gending-gending Jawa keras memekakkan telinga, di kursi penganten itu Sapto dan Niken duduk bersanding. Aku menguatkan hati untuk
tetap tegar menghadapi semua meskipun hati terasa tersayat-sayat setiap kali melihat Sapto dan Niken beradu senyum.
Esok harinya, ibu mengantarkanku ke rumah Mbak Narti temannya. ibu bermaksud menitipkan aku padanya. Sebelum berangkat, berulang kali ibu memintaku untuk tabah..berulang kali ibu memintaku untuk tetap tegar..berulang kali ibu memintaku untuk tetap bertahan. Aku memeluk erat ibu, air mata mengalir deras. Dalam hati seakan meronta mengapa tidak semenjak lama, ibu bicara begini padaku. Jika ibu seperti ini, tentu aku tak merasa sendirian karena akan selalu ada ibu di sampingku.
Bus melaju pelan memulai perjalanan, lewat kaca aku lambaikan tangan, ibu terus melambaikan tangan juga. Matanya berkaca-kaca seolah berusaha menguatkan bathinku agar tetap tegar.
Di dalam bus, aku hanya diam termenung. Sepanjang jalan aku membolak-balik kembali semua yang telah aku alami. Mengapa kisah cintaku mewarisi karma ibu, dulu ibu merebut suaminya Bu De Lastri tanpa sedikitpun penyesalan. Hal sama dilakukan Niken padaku, Niken merebut Sapto dariku tanpa sedikitpun merasa bersalah dan tak sepatah kata maaf keluar dari mulutnya. Niken seperti orang lain dan aku seperti tak pernah dianggap kakak olehnya.
***
Minggu pertama di Jakarta, Mbak Narti berusaha menghubungkan aku dengan kenalan-kenalannya supaya dapat dibantu masuk kerja. Setelah bebarapa lamaran aku jalani, akhirnya aku diterima kerja di pabrik boneka. Aku sangat senang karena sangat sulit mencari kerja apalagi aku hanya tamat SMP, meski gaji pas-pasan aku tetap senang.
Bulan demi bulan aku lalui, sedikit demi sedikit aku sudah mulai bisa melupakan peristiwa pahit masa lalu. Aku mulai bangkit menata hidup. Aku senang mendapatkan banyak teman di pabrik itu, memang sekitar 80 persen perempuan baru selebihnya laki-laki. Diantara sedikit laki-laki yang ada, aku mulai kenal dengan seorang bernama Wisnu. Orangnya sedang-sedang saja
menurut standarku, perkenalanku dengannya mengalir begitu saja sehingga semakin hari aku menaruh hati padanya. Hubungan kami semakin serius hingga sampai pada suatu malam, ketika semua teman kos dapat giliran kerja shif malam, aku sendirian. Sepi juga kalau semua teman kos kerja, aku mau ngapa ya..gumamku dalam hati.
Tak lama, mas Wisnu datang. Syukur malam ini aku ada teman ngobrol. Kita awalnya hanya ngomong basa basi kanan kiri, entah kenapa kian lama ada dorongan hasrat tertentu yang tak bisa terbendung. Malam itu, akhirnya sesuatu terjadi dan itu tidak pernah aku lakukan seumur hidupku. Saat itulah telah aku serahkan semuanya pada mas Wisnu. Aku gak habis pikir kenapa aku rela melakukannya, pikirku dengan berbuat layaknya suami isteri, mas Wisnu kelak tidak akan mengelak dan akan bertanggung jawab atas semua perbuatannya jadi tidak akan ada lagi gadis lain yang dapat merebut dia dari sisiku. Semenjak kejadian malam itu, setiap kali ketemu kita selalu melakukannya.
***
Tiga bulan lewat, hubunganku berjalan mulus. Aku mulai merasa ada perubahan dalam tubuhku, setelah aku periksa ke dokter ternyata aku positif hamil. Berita kehamilan ini tak sedikitpun mencemaskanku karena aku dibutakan cinta dan keyakinan pada mas Wisnu. Kurahasiakan ini dari teman dan terlebih Mbak Narti. Besoknya aku berangkat kerja seperti biasa, pas sampai di depan pintu pabrik aku melihat mas Wisnu lagi bicara serius dengan seorang perempuan yang belum kukenal, oleh dorongan rasa penasaran aku bertanya pada teman, ”Lus, siapa yang ngobrol sama mas Wisnu itu?” Oh itu..itu kan isterinya Mbak Lia yang kerja di pabrik sepatu,” jawab Lusi sembari pergi.
Aku sontak terdiam, tubuhku mendadak gemetaran namun kuberanikan berpapasan diri dengannya. Mas Wisnu nampak gugup dan kaget melihatku, namun segera disembunyikan ekspresi kekagetannya agar isterinya tak curiga.
Sepanjang hari itu, gairah kerjaku spontan hilang. Kenapa setiap cuil harapan datang, sesaat itu pula lenyap dengan meninggalkan beban penderitaan dalam hidupku. Sekarang aku harus bagaimana? Tak kuat lagi aku menanggung
semua ini. Siapa sebenarnya yang dikutuk, nenek moyangku atau ibuku atau aku?
***
Aku menatap langit di ruang sempit sambil menahan sakit hebat di perut... oleh tangan perempuan tua terampil mengacak-acak perutku.. Pikiranku melayang-layang !!
Aku tidak mungkin mempertahankan dan membiarkan bayi ini lahir. Aku tidak ingin kelak mewarisi hidupku yang serba gelap, penuh derita, kesepian tanpa cinta dan hampa.
Menggugurkan kandungan ini, adalah jalan terbaik untuk memutuskan penderitaan yang akan dialami kelak.
Dilahirkan dan melahirkan merupakan momen penting bagi semua manusia karena mendatangkan kebahagiaan tiada tara, namun itu tidak berlaku bagiku dan bayiku. Aku melirik ke bawah ke arah kakiku, darah segar mengalir deras di sela selangkangan. Air mata mengalir pelan, aku tidak tahu untuk apa air mataku kali ini..untuk aku merintis jalan bahagia atau mengawali penderitaan berikutnya.
Atas semua nestapa yang tak kunjung pergi, atas semua yang terjadi, atas semua yang aku lakukan...Aku tak yakin bisa melanjutkan hidup ini meski hanya untuk satu hari besok !!! Aku Letiih...!
1. HARI ULANG TAHUNKU
Karya Vanessa Mae
Kubuka mataku dari belaian hangat mimpi yang indah. Senyum menghiasi wajahku yang berseri. Bergegas kubereskan tempat tidurku dan berlari keluar. Kulihat seperti biasa, mama sedang memasak didapur......Baca Selengkapnya.....
2. AYAH KABULKAN KEINGINANKU
Karya Windi Mega AgustamiFirly adalah gadis yang sangat pintar. Ia juga cantik dan baik. Firly ini adalah anak tunggal dari Bpk. Anton Muhaimin Sholeh S,Pd dan Ibu Ayunda Firyanata S,H. Namun, Firly tidak bahagia, karena sang ibu meninggal dunia saat ia berulang tahun yang ke-10.......Baca Selengkapnya.....
3. SAHABAT DALAM SUNYI
Karya Anggun RatiwiSore itu, aku berjalan di pinggiran kota sehabis pulang dari kuliah. Gerimis masih membasahi jalan raya Rajawali.Tak begitu banyak kendaraan yang melintas, toko-toko besarpun banyak yang sepi dari pengunjung, rumah pinggiran jalan pada tertutup rapat......Baca Selengkapnya.....
4. MENGENANGMU GADIS MANIS
Karya Tri Cahyana NugrahaSemuanya berawal dari taman ini. Taman, pagi hari. ketika sang permaisuri berduri menari mengiringi belai halus sang angin...Baca Selengkapnya.....
5. AKU MENCINTAIMU
Karya Tri Cahyana NugrahaKutemukan siluetmu dalam memoarku. Dikala senja kemuning menyelusup pekatnya kesedihan. Waktu adalah luka terbesar dalam hidup. Luka, bagi mereka yang hidup dalam kenangan.....Baca Selengkapnya......
6. DUKAKU, KETIKA KAU MENCINTAIKU
Karya Zakia An-Najma
Petang menyapa keheningan malam dengan warna gelapnya. Bintang di angkasa tampak malu-malu mengintip dari balik awan. Mengintip sepasang anak Adam yang tengah memadu kasih.......Baca Selengkapnya......
7. TANPA ARTI
Karya Ulfa TapaniGemuruh suara mesin mobil menggetarkan kaca rumah. Mengusik kesibukan dua benda kayu yang sedang berbincang di ruangan.......Baca Selengkapnya......
8. SISI LAIN KEBAHAGIAAN
Karya Vanessa Mae
Kubuka mataku dari belaian hangat mimpi yang indah. Senyum menghiasi wajahku yang berseri. Bergegas kubereskan tempat tidurku dan berlari keluar. Kulihat seperti biasa, mama sedang memasak didapur......Baca Selengkapnya......
9. MAAF DAN TERIMAKASIH
Karya Nita"Hmm," terllihat seorang perempuan menggeliat di atas ranjangnya. Ia merubah posisinya menjadi duduk. Ia menghela napas panjang dan memandang jendela besar di sebelah kiri ranjangnya.....Baca Selengkapnya....
10. KETIKA CINTA HARUS PERGI
Karya Nur Azizah RahmaPerkenalan ku padanya memang tidak disengaja. Sungguh semua ini diluar dugaan,, betapa tidak...!! Ternyata Dia adalah adik dari teman Abang ku sendiri,,, ehm....Baca Selengkapnya....
11. MAWAR MELATI
Karya Dwi Surya AriyadiMatahari pagi mengintip dari peraduan di ujung timur. Sepercik cahaya menyingkap selimut malam. Kegelapan mulai berangsur memudar dikuti lenyapnya bulan......Baca Selengkapnya....
12. KAKAKKU SAYANG
13. HUJAN SENJA DI WAJAH AYAHKarya Monica SuciantoPagi ini aku bangun pagi-pagi sekali. Hari ini aku ada audisi pencarian bakat. Rencananya sih aku mau ikut daftar audisi......Baca Selengkapnya....
Karya Rika Marsiyawati
“Bahkan hujan pun tak akan pernah bisa menggantikan air mata ayah, Va. Setelah kuhilangkan rasa kepercayaannya.”......Baca Selengkapnya....
14. JANJI INDAH SEMU
Karya Wawan DarmawansyahUdara di malam ini lebih terasa dingin.. Walau badan terasa lelah dan letih dengan aktivitas sehari-hari, masih saja ku sempatkan untuk datang ke tempat ini.......Baca Selengkapnya....
15. DIARY WANITA PENDERITA AIDS
Karya Indah Pratiwi .SDentang waktu tak dapat ku dengar…karena aku masih terpuruk dalam kesendirian dan kepedihan hidupku…Aku masih menyesali, kenapa harus begini jalan takdir yang ku lalui......Baca Selengkapnya...
16. SEJUTA MAAF
(Jangan Siksa Batin Ku Dengan Rasa Mu)
Karya Melly MeylawatiPanas begitu terik, membuat para pegawai enggan untuk beraktifitas.....Baca Selengkapnya...
17. TERBANGLAH BALON BIRUKU
Karya Tifa RaisandraAku gadis kecil berumur 13 tahun dan harus menderita dengan penyakitku ini. Penyakit itu yang membuatku menyerah untuk melanjutkan hidup. Kanker.....Baca Selengkapnya...
18. PENGORBANAN CINTAKU
Karya Reni ApriyantiCinta berarti memberi;memberi perhatian dan kasih sayang. Dan cinta berarti tidak menuntut atau mengekang.....Baca Selengkapnya..
19. TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS
Karya Khanissa Aghnia AfwaNamaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Bandung. Aku mempunyai seorang mantan bernama Dizan Ihsani.....Baca Selengkapnya..
20. IKRAR
Karya Riska PergiawatiSemua berawal dari cinta,kita satukan arah dengan satu tujuan kita satukan tangan dengan satu genggaman.....Baca Selengkapnya..
21. BUNGA TERAKHIR
'Karya Ellen SilvianiKu sapa dia dengan senyum terahangatku, dia bilang melihat senyumku bagaikan kehangatan mentari pagi....Baca Selengkapnya...
22. LEBAH DAN BUNGA
Karya Nadia HayuLangit sore yang begitu indah. Dipinggir trotoar, tepat di depan toko bunga tertanam berbagai jenis bunga...Baca Selengkapnya...
23. AKU DAN SEGALA KENANGAN TENTANGMU
Karya Ayu Rizky Ilahi“Jauh kau pergi meninggalkan diriku ,, di sini aku merindukan dirimu” sepenggal lirik lagu ini sangat cocok untuk keadaan hati ku saat ini .....Baca Selengkapnya...
24. SOMEDAY (JEMPUT AKU)
Oleh Handi Risma TricahyaAlunan lagu sedih terdengar dari dalam kamar Mely. Dia terduduk meratap di meja belajar yang berada disamping jendela....Baca Selengkapnya...
25. KENAPA HARUS AKU??
Karya Retno PurwoningsihPagi itu, hari pertama masuk SMA. Aku masuk ke kelas X3. Letaknya di gedung pertama, lantai 2, kelas ketiga dari kanan.....Baca Selengkapnya...
26. PENYESALAN UNTUK SELAMANYA
Karya Syarifah Nadia“apa lagi? Buat apa kau menemuiku lagi? Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau kita ga bakal ketemu lagi” tanya aku sinis setibanya di....Baca Selengkapnya...
27. PENGAGUM RAHASIA
Karya Lilly PautAku tak memiliki keberanian untuk mendekati dan memberitahu perasaan ku kepadanya, yang aku tahu aku hanya memiliki cinta, bahkan cinta ku padanya begitu besar, sehingga menutupi semua rasa keberanian ku.....Baca Selengkapnya...
28. AKU BUTUH KALIAN
29. MAKASIH AKU BISA BAHAGIAKarya Lilly PautRani gadis berusia 16 tahun yang sedang menuntut ilmu disalah satu SMU ternama di daerahnya....Baca Selengkapnya...
Karya Maria Alexandra F .
Disebuah pedesaan terpencil, aku(dewi) hidup bersama keluarga ku . Aku berumur 16 tahun , aku duduk dibangku SMA kelas 2.....Baca Selengkapnya...30. TAK PANTASKAH AKU!!
Karya Bill RegentKringgggg kringggg bunyi alaramku berbunyi. Tak terasa sang surya telah tiba.Aku bergegas mandi dan siap-siap pergi ke sekolah.....Baca Selengkapnya..
31. LOTUS KECILKU
Karya Crisesa Kinanti RamadhantiLotus ini sudah abadi, abadi di peraduannya, satu persatu mahkota itu berhamburan dan hanyut dalam kedamaian...Baca Selengkapnya..
32. I WILL FORGET YOU
Karya Andi MutiaraSejak lulus SMK tahun 2010 kemarin aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi yang ada di kota Makassar disana aku mengambil jurusan kesehatan....Baca Selengkapnya..
33. SENYUM TERAKHIR
Karya Henny Tristiana
Nama Gua Henny Tristiana. Panggil aja henny, gua punya hobby nulis udah lama, cuman gua baru aja mau bikin karangan.....Baca Selengkapnya..
34. DIARY KU SEBAGAI ANAK YANG TERSISIHKAN
35. ETIHKarya Aris FirmansyahAku dilahirkan di daerah cianjur selatan (Kadupandak). 18 tahun yang lalu, tanpa mengenal wajah ayah ku. hanya ibu dan kakak ku yang terrekam di benak ku...Baca Selengkapnya..
Karya AP. SantosoHidupku serumit kisah Telenovela, semenjak dilahirkan 25 tahun yang lalu duka nestapa seakan terus mengakrabi..Baca Selengkapnya..
36. PERIH INI
Karya Meisita AidilaAlarm membangunkan ku dari mimpiku akan kenangan masa lalu, akan sebuah kisah yang tak dapat ku lukiskan bagaimana jalan ceritanya. Cukup rumit dan terlalu banyak jalan buntu sehingga aku sering tersesat tak tau arah kembali..Baca Selengkapnya..
37. SARANG CINTA BUAT DIA
Karya Eka Pratiwi Putri Darma
Kenalin dulu mas, mbak, yang ganteng dan cantik, nama gue Queentya Sadega Da Silva, gue akrab di sapa Queen...Baca Selengkapnya..
38. 3 MIMPI, 2 BONEKA, 1 HATI DALAM SEBUAH JEMBATAN KEBAHAGIAAN
Karya Anggun Langi Sripati DewiLangkah kakiku tergesa-gesa menuju pelataran sekolah tempat dimana aku akan menanti sosok seorang yang aku idam-idamkan...Baca Selengkapnya..
39. FATAMORGANA CINTA
Karya Anggun Langi Sripati Dewi“Astrid tunggu aku, aku mau mengatakan sesuatu kepadamu“...Baca Selengkapnya..
40. BUNGA ITU MEKAR DIWAKTU YANG SALAH
Karya Elisabeth CeciliaSeumur hidupku, aku hanya menghabiskan waktu di dalam gemerlap kehidupan jet set yang membuatku tidak pernah tahu dan mengerti akan kehidupan yang sesungguhnya....Baca Selengkapnya..
41. HIDUP UNTUKMU MATI TANPAMU
Karya Hikmah KimirajaAku duduk menangis di bawah pohon jati yang rindang tanpa peduli siapa dan bagaimana orang melihatku.Aku hanya ingin meluapkan apa yang ada di hatiku saat ini....Baca Selengkapnya..
42. LUKA ANTARA HUJAN DAN BUKIT BINTANG
43. SEPERTI AIR MENGALIRKarya Dinda Ayunda FNama ku icha ini adalah cerita hidupku ,dari dulu sampai sekarang aku suka sekali sama yang namanya hujan ,dengan hujan aku menjadi hidup ,aku merasa bahagia..Baca Selengkapnya..
Karya Panji
Perkenalanku dengan dia, sederhana.... satu minggu kemudian kita pun berpacaran.
Entah apa yang membuat kita ingin demikian, sebut saja namanya retna, apa mungkin cinta pada pandangan pertama atau .......Baca Selengkapnya..
44. BAGUS DAN UANG BULANAN
45. MISSING OWNEDKarya Syafril Hidayat“Telur, tempe, sama sayur. Semua berapa bu?”. Tanya Bagus sambil membuka dompet......Baca Selengkapnya..
Karya Govinda Fauzuna
Misil tampak cantik mengenakan gaun abu-abu muda dengan sepatu kaca high hells yang mengkilat. Dia sudah bersiap untuk pergi ke pesta ulang tahun Selena, teman sekolahnya......Baca Selengkapnya..
46. YOU WON'T DIE SKY
Karya Yanha NMasih dengan ceritaku tentangnya, setiap kali ku berbicara dengannya aku selalu merasa tenang, merasa nyaman . pagi yang dingin, langit pun belum sepenuhnya terlihat .....Baca Selengkapnya..
Hidupku serumit kisah Telenovela, semenjak dilahirkan 25 tahun yang lalu duka nestapa seakan terus mengakrabi. Meski bumi riuh oleh manusia dan Tuhan tidak pernah marah pada Ibu yang melahirkan aku, namun entah kenapa orang-orang disekitarku dan di mana aku ada seperti ”tak terima serta marah” karena aku telah dilahirkan.
Sebut namaku Mentari, lahir ke dunia ini hasil dari hubungan perselingkuhan Laras Ibuku dengan suami kakaknya sendiri. Waktu itu memang ibu tinggal satu rumah dengan kakaknya yang telah bersuami dan punya dua anak perempuan yang satu umur 3 tahun dan satunya umur 5 tahun.
Fakta itu aku ketahui secara tidak sengaja, ketika sepulang sekolah, aku lewat samping rumah tetangga, samar-samar aku dengar ada ibu-ibu menggosip menyebut-nyebut namaku. Karena penasaran aku menghentikan langkah dan mencuri dengar, apa yang dibicarakan. Lantaran gosip ibu-ibu yang membahas habis aib keluargaku, aku jadi tahu semua tentang jati diri dan masa lalu keluargaku.
***
Mengawali kisah ini, suatu hari Bu De Lastri marah besar pada ibuku. Bu De Lastri memaki-maki ibu karena diketahui telah hamil, sementara ibu belum menikah. Setelah lama bertengkar hebat, akhirnya ibu mengaku hamil dengan Pak De Broto yang notabene suami Bu De Lastri sendiri.
Mengetahui kenyataan bahwa Laras adik perempuan satu-satunya dihamili suaminya, Bu De Lastri hanya bisa pasrah, hatinya seketika hancur. Kebencian pada Laras dan Broto suaminya menyeruak.
Hubungan Bu De Lastri dan Pak De Broto selanjutnya semakin tidak harmonis dan berjarak. Sebaliknya bukannya menyesal, hubungan terlarang Pak De Broto dan ibu terus berlanjut. Karena sudah tidak kuat menghadapi tingkah
polah suaminya dengan Laras, Bu De Lastri memutuskan untuk cerai, waktu itu umurku baru 3 tahun. Tidak menunggu lama setelah Pak De Broto dan Bu De Lastri pisah, Pak De menikahi ibuku. Dari hasil pernikahan itu, satu tahun lahirlah Niken adik perempuanku.
***
gosip ibu-ibu tetangga waktu aku SMP itu, bak mimpi buruk yang tak pernah sedikitpun kuharapkan datang dalam tidurku. Masa kecilku dan sekolahku yang biasanya berjalan wajar, semenjak itu berubah drastis. Beban demi beban mengisi hari-hari dalam hidupku saat aku sekolah, saat aku bermain dan saat di rumah. Aku dan kehidupan keluargaku seakan tak pernah habis menjadi bahan pergunjingan sana sini. Meski semakin hari hidupku semakin berat, namun aku bisa juga menamatkan pendidikan SMP. Setamat SMP aku tak bisa melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya, dengan keseharian sebagai buruh tani, ibu tidak akan mampu membiayai. Setelah lulus, aku putuskan membantu ibu, kerja sebagai buruh tani. Tak banyak gadis-gadis di kampungku yang mau menjadi buruh tani, hanya satu dua yang mau dan salah satunya aku, itupun karena aku tidak ada pilihan lain. Ibuku tampak memahami dan setelah beberapa waktu ikut ibu bekerja sebagai buruh tani aku mulai terbiasa.
Suatu hari seperti biasa pagi-pagi aku dan ibu sudah jalan untuk kerja memanen padi di kampung tetangga. Setelah makan sebungkus nasi yang dibagikan oleh pemilik sawah, aktivitas memanen padi segera dimulai. Di tengah hiruk pikuk canda tawa orang memanen padi dan panas menyengat tubuh serta gatal merayapi kulit tanpa sengaja aku beradu pandang dengan seorang pemuda yang belum pernah aku kenal sebelumnya. Entah kenapa kali pertama berbalas pandang, ada desir aneh menyusup dalam hati. Perasaan seperti ini tidak pernah muncul sebelumnya dalam hidupku.
Waktu cepat berlalu, sore datang dan matahari merapat ke peraduannya, aku terbaring capek di atas ranjang beralas bambu. Setelah sekian lama, kantuk tak kunjung datang, biasanya aku cepat lelap ketika capek, tiba-tiba
bayangan wajah pemuda yang beradu pandang tadi siang hadir mengelitiki rasa. Siapa ya, pemuda tadi? Mengapa aku jadi terus memikirkan, apakah aku lagi jatuh hati padanya? Aah pemuda itu...kenapa lagi-lagi dia?! Karena kantung berat akhirnya Mentari tertidur juga.
Beberapa hari kemudian, saat Mentari mengantar ibunya belanja ke pasar, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Mentari menoleh, siapa ya? tanya Mentari kaget. Lama mengamati pemuda dihadapannya, Mentari mulai ingat, ”ech..bukankah kamu yang di sawah waktu itu?” tanya Mentari ragu-ragu.
”Iyaa..aku yang kemarin dulu melihatmu pas panen di sawahku,” jawab pemuda itu cepat.
Kenalkan, namaku Sapto, panggil saja To,” kata pemuda itu sembari mengulurkan tangan. Mentari buru-buru menyambut dengan mengulurkan tangan, ”saya mentari” biasa dipanggil Tari. Tak lama, keduanya langsung akrab.
”Tari, ayo pulang, ibu sudah selesai belanja,” teriak ibunya Tari. Iyaa..! To, aku pulang dulu, ibuku sudah memanggil. Ok! Sampai ketemu lagi,” jawab Sapto sembari melepas genggaman tangannya. ”Janji !” kata Mentari sambil mempercepat langkah menghampiri ibunya yang sudah menunggu. Sapto tidak menjawab, namun kerlingan mata isyarat mengiyakan.
Tok..tok..tok, bunyi orang mengetuk pintu, aku keluar dari kamar, di depan TV saya lihat ibu asyik nonton sinetron dan Niken adikku lagi belajar di sebelahnya. Setelah pintu aku buka, terlihat Sapto berdiri ragu. Untuk sesaat Tari agak kaget, ee..kamu To, ayo masuk,” kataku mempersilahkan. Kami ngobrol kiri kanan sampai jam 11 malam.
Hari-hari berikutnya, hubunganku dengan Sapto berlanjut terus dan kian akrab. Keluarga dan tetangga sudah banyak yang tahu bahwa kami pacaran.
Semakin dekat dan semakin lama hubungan ini terjalin, hingga suatu hari aku meminta Sapto untuk segera menikahiku. Namun alangkah terkejutnya aku karena bukan kata ya yang aku dapati tetapi justeru sebaliknya malah Sapto menolakku, dia berterus terang bahwa selama ini tidak benar-benar mencintaiku. Yang lebih mengagetkanku ternyata selama ini tanpa sepengetahuanku, Sapto telah menjalin hubungan serius dengan Niken adikku.
Bak kesambar petir di siang bolong, mendengar semua itu, tiba-tiba pandanganku kabur serta merta aku langsung pingsan untuk beberapa saat. Aku tersadar, samar-samar kulihat Sapto berusaha menenangkanku. Aku tak lagi menggubris, air mata mengucur deras sembari lari masuk kamar. Sambil memeluk erat guling, tangisanku semakin menjadi-jadi. Mengapa ini harus terjadi padaku? Bagaimana mungkin Niken tega merebut Sapto dariku.
Cintaku pada Sapto telah membutakan mata hati hingga tak sedikitpun aku tahu sejak kapan mereka berpacaran. Mengapa Niken tega berbuat ini padaku! Aku dan dia adalah saudara kandung, anak biologis Ibu Bapak, meski aku cacat status, dilahirkan ketika Bapak masih menjadi suami sahnya Bu De Lastri dan ketika ibu masih sendiri.
Semalam itu, aku tak sedikitpun dapat memejamkan mata, hati terasa remuk redam.
Esok paginya, aku bangun dengan muka kusut dan rambut acak-acakkan dengan lesu aku seret kaki menuju kamar mandi. Ibu masih sibuk masak, tak terlalu memperhatikanku. Sementara Niken dari mulutnya hanya keluar sepatah dua patah kata lalu pergi.
***
Setelah putus hubungan, Sapto tidak pernah lagi menemuiku. Ternyata benar, beberapa bulan kemudian keluarga Sapto datang untuk melamar Niken. Lamaran itu bukan untukku, tetapi untuk Niken. Setelah disepakati, bulan depan acara pernikahannya. Menyaksikan itu semua, aku hanya terpaku mengunci rapat di kamar, dengan linangan air mata, rasa sakit, luka, kalut bercampur baur.
Aku begitu kacau, pikiran buntu..aku kemasi baju dan barang seperlunya, tekadku pergi dari rumah malam ini sudah bulat. Aku harus pergi, aku tidak dapat melanjutkan hidup apabila masih tetap di rumah.
Tiba-tiba suara pintu kamar diketuk, Tari...Tari! tolong buka, ibu mau bicara. Tari ...
Aku tak kuasa menolak permintaan ibu, setelah pintu kubuka, serta merta ibu memelukku erat-erat sambil tersedu. Tari, maafkan ibu..semua yang terjadi tak seharusnya kamu mengalami dan tidak selayaknya dosa ibu, kamu ikut menanggung beban penderitaannya. Ibu...bukanlah seorang ibu yang tak punya perasaan. Ibu begitu memahami apa yang kamu rasakan. Atas apa yang Niken lakukan padamu, ibulah yang seharusnya disalahkan. Tolong maafkan ibu...ibu mohon Tari jangan pergi. Beri kesempatan pada ibu untuk memperbaiki, setidak-tidaknya apabila tekadmu pergi sudah bulat, tolong jangan sekarang, tunggu sampai acara pernikahan bulan depan. Nanti ibu titipkan teman ibu di kampung sebelah, kebetulan dia mau ke Jakarta. Tari, selama ini ibu tidak pernah memohon padamu, sekali ini tolong ikuti kata-kata ibu.
Aku sesenggukan dipangkuan ibu, entah kenapa seumur-umur baru kali ini aku berlaku demikian pada ibu. Seingatku ibu tidak pernah seperti ini terhadapku. Selama ini ibu lebih banyak diam, ibu tidak pernah menceritakan padaku bagaimana aku lahir, mengapa aku tak dapat akte kelahiran, bagaimana masa kecilku. Ibu juga tidak pernah memberiku nasehat bagaimana menjadi seorang gadis. Ibu banyak menggunakan bahasa diam sehingga anggapanku selama ini ada ataupun gak ada ibu gak ngaruh bagiku. Dalam diam ibu menyimpan rapat segenap gejolak hati.
Mungkin bahasa diam ibu selama ini, telah memberiku ruang kebebasan untuk membiarkan menjadi salah paham dan menganggap ibu seperti tak pernah ada dalam hidupku.
Mendengar omongan tulus ibu, aku jadi mengerti bahwa sebenarnya ibu sangat perduli atas kondisiku. Kata-katanya barusan menjadi jawaban dari semua pertanyaan yang mengendap di dinding pikiran sudah semenjak lama.
Akhirnya aku tak kuasa menolak permintaan ibu, untuk mengurungkan niat pergi malam itu.
***
Bunyi-bunyi gending-gending Jawa keras memekakkan telinga, di kursi penganten itu Sapto dan Niken duduk bersanding. Aku menguatkan hati untuk
tetap tegar menghadapi semua meskipun hati terasa tersayat-sayat setiap kali melihat Sapto dan Niken beradu senyum.
Esok harinya, ibu mengantarkanku ke rumah Mbak Narti temannya. ibu bermaksud menitipkan aku padanya. Sebelum berangkat, berulang kali ibu memintaku untuk tabah..berulang kali ibu memintaku untuk tetap tegar..berulang kali ibu memintaku untuk tetap bertahan. Aku memeluk erat ibu, air mata mengalir deras. Dalam hati seakan meronta mengapa tidak semenjak lama, ibu bicara begini padaku. Jika ibu seperti ini, tentu aku tak merasa sendirian karena akan selalu ada ibu di sampingku.
Bus melaju pelan memulai perjalanan, lewat kaca aku lambaikan tangan, ibu terus melambaikan tangan juga. Matanya berkaca-kaca seolah berusaha menguatkan bathinku agar tetap tegar.
Di dalam bus, aku hanya diam termenung. Sepanjang jalan aku membolak-balik kembali semua yang telah aku alami. Mengapa kisah cintaku mewarisi karma ibu, dulu ibu merebut suaminya Bu De Lastri tanpa sedikitpun penyesalan. Hal sama dilakukan Niken padaku, Niken merebut Sapto dariku tanpa sedikitpun merasa bersalah dan tak sepatah kata maaf keluar dari mulutnya. Niken seperti orang lain dan aku seperti tak pernah dianggap kakak olehnya.
***
Minggu pertama di Jakarta, Mbak Narti berusaha menghubungkan aku dengan kenalan-kenalannya supaya dapat dibantu masuk kerja. Setelah bebarapa lamaran aku jalani, akhirnya aku diterima kerja di pabrik boneka. Aku sangat senang karena sangat sulit mencari kerja apalagi aku hanya tamat SMP, meski gaji pas-pasan aku tetap senang.
Bulan demi bulan aku lalui, sedikit demi sedikit aku sudah mulai bisa melupakan peristiwa pahit masa lalu. Aku mulai bangkit menata hidup. Aku senang mendapatkan banyak teman di pabrik itu, memang sekitar 80 persen perempuan baru selebihnya laki-laki. Diantara sedikit laki-laki yang ada, aku mulai kenal dengan seorang bernama Wisnu. Orangnya sedang-sedang saja
menurut standarku, perkenalanku dengannya mengalir begitu saja sehingga semakin hari aku menaruh hati padanya. Hubungan kami semakin serius hingga sampai pada suatu malam, ketika semua teman kos dapat giliran kerja shif malam, aku sendirian. Sepi juga kalau semua teman kos kerja, aku mau ngapa ya..gumamku dalam hati.
Tak lama, mas Wisnu datang. Syukur malam ini aku ada teman ngobrol. Kita awalnya hanya ngomong basa basi kanan kiri, entah kenapa kian lama ada dorongan hasrat tertentu yang tak bisa terbendung. Malam itu, akhirnya sesuatu terjadi dan itu tidak pernah aku lakukan seumur hidupku. Saat itulah telah aku serahkan semuanya pada mas Wisnu. Aku gak habis pikir kenapa aku rela melakukannya, pikirku dengan berbuat layaknya suami isteri, mas Wisnu kelak tidak akan mengelak dan akan bertanggung jawab atas semua perbuatannya jadi tidak akan ada lagi gadis lain yang dapat merebut dia dari sisiku. Semenjak kejadian malam itu, setiap kali ketemu kita selalu melakukannya.
***
Tiga bulan lewat, hubunganku berjalan mulus. Aku mulai merasa ada perubahan dalam tubuhku, setelah aku periksa ke dokter ternyata aku positif hamil. Berita kehamilan ini tak sedikitpun mencemaskanku karena aku dibutakan cinta dan keyakinan pada mas Wisnu. Kurahasiakan ini dari teman dan terlebih Mbak Narti. Besoknya aku berangkat kerja seperti biasa, pas sampai di depan pintu pabrik aku melihat mas Wisnu lagi bicara serius dengan seorang perempuan yang belum kukenal, oleh dorongan rasa penasaran aku bertanya pada teman, ”Lus, siapa yang ngobrol sama mas Wisnu itu?” Oh itu..itu kan isterinya Mbak Lia yang kerja di pabrik sepatu,” jawab Lusi sembari pergi.
Aku sontak terdiam, tubuhku mendadak gemetaran namun kuberanikan berpapasan diri dengannya. Mas Wisnu nampak gugup dan kaget melihatku, namun segera disembunyikan ekspresi kekagetannya agar isterinya tak curiga.
Sepanjang hari itu, gairah kerjaku spontan hilang. Kenapa setiap cuil harapan datang, sesaat itu pula lenyap dengan meninggalkan beban penderitaan dalam hidupku. Sekarang aku harus bagaimana? Tak kuat lagi aku menanggung
semua ini. Siapa sebenarnya yang dikutuk, nenek moyangku atau ibuku atau aku?
***
Aku menatap langit di ruang sempit sambil menahan sakit hebat di perut... oleh tangan perempuan tua terampil mengacak-acak perutku.. Pikiranku melayang-layang !!
Aku tidak mungkin mempertahankan dan membiarkan bayi ini lahir. Aku tidak ingin kelak mewarisi hidupku yang serba gelap, penuh derita, kesepian tanpa cinta dan hampa.
Menggugurkan kandungan ini, adalah jalan terbaik untuk memutuskan penderitaan yang akan dialami kelak.
Dilahirkan dan melahirkan merupakan momen penting bagi semua manusia karena mendatangkan kebahagiaan tiada tara, namun itu tidak berlaku bagiku dan bayiku. Aku melirik ke bawah ke arah kakiku, darah segar mengalir deras di sela selangkangan. Air mata mengalir pelan, aku tidak tahu untuk apa air mataku kali ini..untuk aku merintis jalan bahagia atau mengawali penderitaan berikutnya.
Atas semua nestapa yang tak kunjung pergi, atas semua yang terjadi, atas semua yang aku lakukan...Aku tak yakin bisa melanjutkan hidup ini meski hanya untuk satu hari besok !!! Aku Letiih...!
0 komentar:
Posting Komentar